Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuka Menguat, IHSG Langsung Tergelincir ke Zona Merah

Kompas.com - 21/07/2022, 09:58 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada sesi perdagangan hari ini, Kamis (21/7/2022). Namun, tidak lama berselang IHSG melemah dan bergerak di zona merah.

Melansir data RTI, IHSG dibuka menguat pada sesi perdagangan hari ini. Setelah ditutup pada level 6.874,74 pada sesi Rabu (20/7/2022) kemarin, pagi hari ini IHSG dibuka pada level 6.879,72 .

Akan tetapi setelah dibuka menguat, IHSG langsung anjlok dan bergerak di zona merah. Sampai dengan pukul 09.40 WIB, IHSG berada pada level 6.832,96 atau melemah 41,77 poin (0,61 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.

Baca juga: Lanjutkan Tren Penguatan, IHSG Berpotensi Tembus 6.900 Hari Ini

Sebanyak 230 saham melaju di zona hijau dan 199 saham di zona merah. Sedangkan 211 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 3,04 triliun dengan volume 5,44 miliar saham.

Pelemahan IHSG mengekor bursa Asia lain. Tercatat Nikkei, Hang Seng Hong Kong, Shanghai Komposit, dan Straits Times masing-masing melemah sebesar 0,08 persen, 1,22 persen, 0,54 persen, dan 0,69 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan secara teknikal, IHSG berpotensi kembali menguat pada hari ini. Adapun hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diumumkan hari ini akan menjadi sentimen utama dinanti oleh pasar.

Baca juga: Wall Street Kembali Menguat, Indeks Utama Bursa AS Sentuh Level Tertinggi sejak Awal Juni

“IHSG diprediksi Menguat. Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume tinggi dan indikator stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan,” kata dia.

Baca juga: Turun Rp 6.000 Per Gram, Berikut Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com