Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Peran Polyherbal sebagai Oral Albumin untuk Pemulihan Kasus Penyakit Dalam Dibahas pada Gelaran KOPAPDI XVIII

Kompas.com - 21/07/2022, 13:45 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menggelar kongres nasional, yakni KOPAPDI XVIII di Semarang, Jawa Tengah pada 12-17 Juli 2022. Gelaran mengambil tema “The Role of Internist in Global Health Improvement in Artificial Inteligence and Basic Data Era”.

Pada kesempatan itu, produk unggulan dari Nucleus Farma di bawah naungan PT Natura Nuswantara Nirmala, yakni Onoiwa MX turut dibahas pada symposium online.

Sebagai informasi, Nucleus Farma merupakan leading local bio-tech company yang merupakan produsen inovatif obat natural dan suplemen kesehatan yang menggunakan bahan dasar alami lokal asli dari Indonesia.

Symposium online digelar pada Minggu (17/7/2022) dengan pembicara pertama Prof Dr dr Haerani Rasyid, SpPD KGH, SpGK dan pembicara kedua dr Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC, dan dimoderatori oleh dr Banteng Hanang Wibisono, SpPD, K-P, FINASIM.

Haerani membahas mengenai peran polyherbal sebagai oral albumin yang dapat mengatasi hipoalbumin dan pendukung nutrisi untuk mempercepat pemulihan pada berbagai kondisi pada pasien kronis, sedangkan Ceva membahas mengenai manfaat Onoiwa MX sebagai adjuvant therapy untuk kasus pasien paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), tuberkulosis (TBC), bahkan Covid-19.

Berbeda dengan sediaan obat yang beredar di pasaran yang hanya dengan komposisi tunggal, Onoiwa MX yang merupakan sediaan poliherbal membuktikan efektivitasnya.

"Hal tersebut pun didukung dengan bukti ilmiah lewat penelitian dan penerbitan di dua jurnal internasional, yaitu European Journal of Molecular & Clinical Medicine (2021), Volume 8, Issue 3, pages 2.945-2.957 dan Teikyo Medical Journal Volume 44 Issue 4 pada Agustus 2021 (dari Teikyo University School of Medicine)," tutur Ceva dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Dengan aktifnya Nucleus Farma berpartisipasi pada kegiatan tersebut membuktikan bahwa perusahaan memosisikan dirinya mampu bersaing di pasar global menjadi salah satu produsen obat tradisional yang dapat berkontribusi terhadap masalah kesehatan di Indonesia.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa polyherbal tersebut memiliki cara kerja sebagai berikut.
Pertama, kandungan ekstrak ikan gabus (Channa striata) mengandung protein tinggi, salah satunya albumin.

Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam darah manusia yang diproduksi oleh organ hati dan bermanfaat untuk membantu membentuk jaringan sel baru. Dalam ilmu kedokteran, albumin digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah atau rusak.

Gelaran KOPAPDI XVIII salah satunya membahas peran polyherbal untuk penyakit dalam yang efektif.Dok Nucleus Farma Gelaran KOPAPDI XVIII salah satunya membahas peran polyherbal untuk penyakit dalam yang efektif.
“Dengan kandungan tinggi protein yang kaya akan albumin serta asam amino esensial, polyherbal membantu menutrisi dan meningkatkan kadar albumin pasien sehingga mempercepat pemulihan pasien penyakit dalam,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa albumin ikan gabus mampu memperbaiki gizi buruk pada pasien sehingga banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan.

“Manfaat lain dari ikan gabus adalah menjaga kesehatan pencernaan, mengobati hypoalbuminemia dan menaikan berat badan. Ikan gabus merupakan pemilik albumin tertinggi dibandingkan dengan ikan-ikan yang lain,” paparnya.

Kedua, ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza). Pada pasien penyakit dalam, tenaga kesehatan kerap menemukan rusaknya mukosa lambung akibat penghambatan sintesis prostaglandin.

 

Adapun kadar prostaglandin yang menurun akan menimbulkan ketidakseimbangan antara faktor agresif (asam lambung dan pepsin) dengan faktor defensif (mukus dan bikarbonat, aliran darah, regenerasi epitel) sehingga memicu proses inflamasi yang akan meningkatkan pembentukan radikal bebas dari hasil sampingan fagositosis.

“Temulawak memiliki kandungan antioksidan seperti fenol, flavonoid dan kurkumin yang akan menangkap radikal bebas dalam tubuh. Flavonoid juga memiliki fungsi lain seperti menstabilisasi membran sel serta menginhibisi peroksidasi lipid, meningkatkan kandungan prostaglandin mukosa dan mukus di mukosa lambung dengan menstimulasi cyclooxygenase-1 (COX-1), mengurangi sekresi asam dan pepsinogen dalam lambung,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, kurkumin yang dikandung oleh rimpang temulawak dapat menekan pembentukan tumor necrosis factor alpha (TNF-α) sehingga dapat mencegah inflamasi yang akan menaikkan pembentukan radikal bebas dari proses fagositosis.

Maka, dapat disimpulkan bahwa temulawak memiliki potensi sebagai pencegah timbulnya penyakit dalam yang lebih serius. Kandungan kurkumin juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan penderita.

Ketiga, ekstrak daun kelor (Moringa oleifera). Daun kelor umum digunakan sebagai obat yang dopakai untuk mengatasi gangguan pada penyakit dalam.

“Tanaman ini (daun kelor) kaya akan kandungan tanin dan flavonoid, yaitu antioksidan nabati yang ampuh untuk menyembuhkan peradangan, iritasi, serta mengatasi masalah yang berhubungan dengan penyakit dalam.

Bahkan, daun tersebut juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Cara kerjanya, yakni melawanbBakteri Helicobakter pylori.

Sebuah penelitian menyatakan jika daun kelor efektif untuk meredakan gejala dan meningkatkan prognosis pada seseorang yang mengidap penyakit dalam.

Kandungan dari daun tersebut dapat bekerja untuk mengurangi peradangan yang disebabkan oleh penumpukan Helicobacter pylori dan meningkatkan resistensi tubuh. Selain itu, daun kelor juga terbukti mampu menghilangkan radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, daun kelor juga kaya antioksidan dan antiinflamasi. Daun kelor mengandung beberapa zat antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan asam askorbat.

Semua zat antioksidan tersebut dapat mencegah kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam sel. Selain itu, tumbuhan ini dapat menekan enzim inflamasi.

Manfaat lainnya, daun kelor dapat menurunkan obesitas. Daun kelor juga dapat menurunkan kadar glukosa, gula darah, kolesterol, sehingga mengurangi tingkat obesitas dan komplikasi penyakit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com