Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup di Zona Merah

Kompas.com - 21/07/2022, 16:37 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi II di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/7/2022). IHSG tidak mampu bangkit, setelah sejak pembukaan perdagangan sesi II berada di zona merah.

Melansir data RTI, IHSG ditutup pada level 6.864,13 pada sesi perdagangan hari ini. Nilai tersebut turun 10,61 poin atau 0,15 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 6.874,74 poin.

Data RTI juga menunjukkan terdapat 264 saham yang menguat, 224 saham melemah, dan 193 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 10,58 triliun dengan volume 16,89 miliar saham.

Baca juga: Lokasi dan Jadwal Lelang 6 Wilayah Kerja Migas

Bumi Resources (BUMI) menjadi emiten yang paling aktif ditransaksikan hari ini, dengan volume transaksi sebanyak 1,6 miliar saham. Kemudian diikuti oleh Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) dan Kapuas Prima Coal (ZINC) masing-masing sebesar 1,1 miliar saham.

Adapun saham yang mencatatkan pelemahan paling besar hari ini ialah Berkah Beton Sadaya (BEBS) menurun 6,92 persen menjadi Rp 4.840, Cerestar Indonesia (TRGU) menurun 6,88 persen menjadi Rp 460, dan Gaya Abadi Sempurna (SLIS) merosot 6,67 persen menjadi Rp 182.

Di sisi lain, saham yang mencatatkan kenaikan paling tinggi hari ini ialah Tera Data Indonusa (AXIO), yakni menguat 26,98 persen menjadi Rp 240, kemudian Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) menguat 8,57 persen menjadi Rp 152, dan Trimitra Propertindo (LAND) menguat 7,95 persen menjadi Rp 163.

Pelemahan IHSG mengekor bursa Asia lainnya. Hang Seng Hong Kong, Shanghai Komposit, dan Straits Times masing-masing melemah 1,51 persen, 0,99 persen, dan 0,52 persen.

Sementara itu, Nikkei terpantau menguat 122,7 poin atau 0,44 persen ke level 27.803,00.

Baca juga: Jabatan Pelayanan Publik Bakal Diisi PPPK, Bagaimana Nasib PNS?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com