Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Uang Elektronik dan "Digital Banking" Tumbuh Pesat

Kompas.com - 21/07/2022, 21:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat peningkatan nilai transaksi uang elektronik dan digital banking selama kuartal II-2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan peningkatan ini disebabkan masyarakat saat ini banyak yang berbelanja secara online atau daring.

Adapun nilai transaksi uang elektronik tumbuh 39,85 persen secara tahunan di kuartal II-2022. Sementara nilai transaksi digital banking tumbuh 38,45 persen secara tahunan di periode yang sama.

Baca juga: Moeldoko Waspadai Kesenjangan Produktivitas Kebun Kelapa Sawit

"Transaksi ekonomi dan keuangan digital menunjukkan perkembangan pesat seiring peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan, dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (21/7/2022).

Oleh karenanya, BI akan terus berupaya memperkuat kebijakan sistem pembayaran agar dapat mendorong akselerasi inklusi keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Misalnya dengan memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD), dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca juga: BI: Depresiasi Rupiah Lebih Rendah dari Mata Uang Negara Lain

Selain itu, BI juga melanjutkan regulatory reform sistem pembayaran melalui relaksasi ketentuan Layanan Keuangan Digital (LKD) untuk memperluas akses keuangan dalam rangka mendukung percepatan inklusi keuangan.

Di sisi lain, uang kartal yang diedarkan pada Kuartal II-2022 meningkat 9,36 persen secara tahunan. Uang kartal ini dapat berbentuk uang logam dan uang kertas.

"Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, antara lain melalui distribusi uang Rupiah ke daerah 3T (terluar, terdepan, terpencil) dan penguatan edukasi cinta, bangga, paham rupiah," tuturnya.

Baca juga: BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini 4,9 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com