JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak fluktuatif pada sesi perdagangan Jumat (22/7/2022) hari ini, setelah pada sesi perdagangan kemarin, indeks saham ditutup melemah.
Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan BI-7 Day Repo Rate (BI-7DRR) pada level terendah, 3,5 persen, masih akan menjadi penggerak utama IHSG pada hari ini.
“Suku bunga yang tetap rendah diharapkan mampu mendorong perekonomian agar tetap kuat,” ujar Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, dalam risetnya, Jumat.
Baca juga: Tidak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup di Zona Merah
Dengan kebijakan dovish BI yang menandakan kondisi perekonomian nasional masih relatif terjaga, Dennies memproyeksi, pada sesi perdagangan hari ini IHSG akan bergerak cenderung menguat.
“Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low berpotensi menguat dan uji resistance terdekat di MA50,” kata dia.
Adapun untuk pergerakan hari ini, level support IHSG diproyeksi bergerak di rentang 6.817-6.771. Sementara itu, level resistance IHSG berada pada rentang 6.901-6.938.
Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Melemah Tembus Level 15.000 Per Dollar AS
Berbeda dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi, IHSG bergerak cenderung melemah.
Ia menyebutkan, mengakhiri pekan keempat Juli 2022, IHSG masih terlihat akan berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan jangka panjang.
Adapun pada sesi perdagangan hari ini, William memproyeksi, IHSG akan bergerak melemah pada rentang 6.721-6.956.
“Momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham saham yang memiliki market kapitalisasi besar dan berfundamental bagus,” tuturnya.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.