Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Motor Listrik Volta, SiCepat Ekspres Hemat Biaya Bahan Bakar hingga Rp 9 Miliar

Kompas.com - 22/07/2022, 11:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolaborasi SiCepat Ekspres dengan PT Volta Indonesia Semesta dalam pembelian 10.000 unit motor listrik pada Desember 2021 telah berhasil melakukan penghematan biaya bahan bakar 25 persen atau sekitar Rp 9 miliar.

Penggunaan motor listrik ini merupakan bentuk komitmen SiCepat Ekspres dalam mendukung misi pemerintah Indonesia dalam migrasi ke ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Selain menghemat biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan bakar, melalui penggunaan motor listrik Volta, SiCepat Ekspres juga turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Garap Pembiayaan Motor Listrik. BRI Finance Gandeng Smoot Motor Indonesia

Menurut penelitian Department of Environment, Food and Rural Affairs yang berbasis di London, Inggris, emisi karbon yang dihasilkan oleh bahan bakar berjenis bensin adalah 2,33 kilogram per liter.

Merujuk perhitungan tersebut, SiCepat Ekspres telah berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon lebih dari 12.000 ton atau setara dengan 5,4 juta liter konsumsi BBM selama 6 bulan pemakaian.

‘’Penggunaan motor listrik Volta untuk armada operasional kami sangat berdampak pada cost efficiency yang kita alami. Selain itu, manfaat tidak hanya kami rasakan dari segi finansial saja, penggunaan motor listrik ini juga merupakan program berkelanjutan yang akan terus kami dorong demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman," ujar Chief Executive SiCepat Ekspres The Kim Hai dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Menakar Prospek Motor Listrik di Indonesia, Bagaimana Potensinya?

Lebih lanjut The Kim Hai mengatakan, penggunaan motor listrik oleh SiCepat Ekspres ini juga diperkuat dengan perluasan infrastruktur stasiun penukaran baterai SGB di gerai-gerai SiCepat Ekspres.

Terdapat lebih dari 118 stasiun penukaran baterai SGB yang berlokasi di gerai SiCepat Ekspres yang meliputi wilayah Jabodetabek, Bali, Semarang, Solo, dan Karawang.

Dengan adanya titik SGB yang berlokasi di gerai SiCepat Ekspres, pengguna motor listrik Volta dapat dengan mudah melakukan penggantian baterai pada unit motor listriknya.

Baca juga: Tahun Ini, PLN Bakal Sediakan 4.900 SPBKLU untuk Motor Listrik Grab

Sementara itu, CEO PT Volta Indonesia Semesta Iwan Suryaputra mengatakan, motor listrik Volta menjadi solusi yang tepat bagi SiCepat dalam penghematan biaya operasional.

Teknologi sistem ganti baterai (SGB) yang digunakan Volta sangat efisien dengan kapasitas baterai yang bisa menempuh jarak hingga 60 kilometer.

‘’Kami memastikan unit motor listrik Volta dirakit dengan quality control yang baik sehingga semua fitur yang ditawarkan dapat memberi kemudahan kepada para penggunanya.Terlebih, jaringan SGB yang telah kami miliki juga memberikan kemudahan untuk mengganti baterai secara cepat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com