Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Transformasi Digital di Industri Keuangan, Huawei Perluas Kolaborasi

Kompas.com - 22/07/2022, 15:39 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Huawei terus memperluas kerja samanya dengan bank dan perusahaan perangkat lunak untuk mendukung transformasi digital industri keuangan.

Teranyar, Huawei melakukan kerja sama dengan OCBC Bank untuk mendukung transformasi digital bank tersebut di kawasan Asia Tenggara dan Greater Bay Area.

Kolaborasi itu dilalukan melalui tiga inisiatif utama, yakni kantor cabang dan gedung ramah lingkungan dengan teknologi smart IoT, sains data dan inovasi kecerdasan buatan (AI), terakhir akselerasi adopsi cloud.

Baca juga: Bandara Komodo Diresmikan, Sandiaga Yakin Bakal Dongkrak Kunjungan Wisatawan

Selain itu, Huawei bekerja sama dengan Temenos untuk memanfaatkan platform terbukanya, dan meluncurkan Solusi Digital Banking 2.0.

CEO Huawei Global Digital Finance Jason Cao mengatakan, solusi tersebut diluncurkan untuk mendukung proses quick launch bank digital serta membantu bank-bank yang lebih besar dalam mendorong laju modernisasi di cloud.

"Kehadiran solusi ini akan membantu perusahaan perbankan meningkatkan efisiensi peluncuran cabang baru serta kepuasan pelanggan, secara signifikan," ujar dia dalam diskusi virtual The 10th Huawei Intelligent Finance Summit, dikutip Jumat (22/7/2022).

Dalam waktu dekat, Jason menambahkan  Huawei akan menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama dengan beberapa lembaga keuangan, serta memperkenalkan berbagai produk dan solusi yang mereka kembangkan bersama dengan para mitra dan mencakup berbagai skenario bisnis.

Baca juga: Genap 1 Tahun, Blu BCA Gaet 806.000 Nasabah

Huawei perkuat digitalisasi industri keuangan

Menurutnya dengan perkembangan AI saat ini, berbagai industri, khususnya industri keuangan, akan segera menghadapi fenomena super personalization, di mana layanan akan semakin bersifat end to end.

Namun, Ia menekankan, pengalaman pengguna dari ujung ke ujung, proses data dalam jumlah sangat besar secara waktu nyata (real time), serta O&M dan manajemen jaringan dan multi cloud yang lebih kompleks, semua akan jadi tantangan bagi industri keuangan.

"Jadi pada saat yang sama kita akan menghadapi peluang sekaligus tantangan," katanya.

Guna membangun industri keuangan yang lebih pintar dan lebih ramah lingkungan berbasis konektivitas yang lebih baik, kecerdasan yang lebih mumpuni, dan lebih banyak skenario, Huawei mengumumkan tiga inisiatif strategis bagi sektor keuangan.

Baca juga: Jokowi Naikkan Tunjangan Kinerja PNS BKN, Tertinggi Rp 33 Juta

Pertama "Smarter", melalui solusi keterlibatan pelanggan yang lebih pintar guna meningkatkan pengalaman digital, data dan platform konvergensi cerdas untuk membangun kapabilitas data real time, hingga arsitektur multi-cloud hybrid guna mempermudah manajemen lintas cloud dan menciptakan layanan yang lebih gesit.

Kemudian "Greener", melalui pengembangan infrastruktur digital otonom untuk membantu lembaga keuangan mencapai efisiensi, ketersediaan, dan kinerja tinggi serta memfasilitasi kolaborasi multi-teknologi, teknologi heterogen, dan multi-cloud hybrid.

Terakhir "Together", dengan membangun platform kerja sama ekosistem global dan mengajukan tiga inisiatif yang ditingkatkan untuk Program Mitra Keuangan Go Global 2.0 (FPGGP) serta menggandeng lebih banyak mitra untuk penciptaan solusi.

"Teknologi, khususnya konektivitas dan kecerdasan, terus mendorong laju pengembangan industri keuangan," ucap Jason.

Baca juga: Mendag Berencana Hapus Aturan DMO dan DPO Sawit, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com