Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Uang Beredar Juni 2022 Melambat, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 22/07/2022, 16:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas nasional atau uang beredar dalam arti luas (M2) kembali mengalami pertumbuhan pada Juni 2022.

Meskipun demikian, pertumbuhan uang beredar pada Juni tercatat mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

Data bank sentral menunjukan, posisi M2 pada Juni 2022 tercatat sebesar Rp 7.888,6 triliun atau tumbuh 10,6 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

"Tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2022 yang tercatat sebesar 12,1 persen (yoy)," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Melesat 13,6 Persen, Berapa Uang Beredar di Indonesia Saat Ini?

Pertumbuhan uang beredar utamanya ditopang oleh uang beredar dalam arti sempit (M1) yang terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah, dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu, yang tumbuh 16,6 persen secara yoy dan uang kuasi sebesar 3,3 persen secara yoy.

"M1 tumbuh 16,6 persen (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 18,4 persen (yoy), terutama giro rupiah dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu," tulis BI dalam laporannya.

Tercatat Giro rupiah tumbuh 29,6 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 32,6 persen (yoy).

Dana float uang elektronik pada Juni 2022 tercatat sebesar Rp 9,5 triliun dengan pangsa sebesar 0,2 persen terhadap M1, tumbuh 17,4 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 18,5 persen.

Kemudian, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 48,1 persen terhadap M1, tercatat sebesar Rp 2.167,4 triliun atau tumbuh 11,2 persen (yoy).

Peredaran uang kartal pada Juni 2022 sebesar Rp 815,4 triliun, tumbuh stabil 10,3 persen secara yoy sama seperti bulan sebelumnya.

Sementara itu, uang kuasi, dengan pangsa 42,6 persen dari M2, tercatat Rp 3.356,9 triliun pada Juni 2022, atau tumbuh 3,3 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya 4,6 persen.

Perlambatan uang kuasi terutama disebabkan oleh komponen simpanan berjangka dan giro valas, masing-masing menjadi sebesar -1,0 persen (yoy) dan 21,1 persen (yoy)

"Kontraksi pertumbuhan simpanan berjangka sejalan dengan perkembangan suku bunga yang ditawarkan," tulis BI.

Sementara itu, tabungan lainnya tumbuh meningkat, dari 18,6 persen (yoy) menjadi 20,2 persen (yoy) pada Juni 2022.

Baca juga: BI: Depresiasi Rupiah Lebih Rendah dari Mata Uang Negara Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com