Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamin Suplai Nikel Tercukupi, Vale Gandeng Ford dan Huayou

Kompas.com - 22/07/2022, 17:03 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menggandeng Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) China, dan produsen mobil dunia Ford Motor Co untuk menggarap proyek nikel di Blok Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (22/7/2022), kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kerja sama untuk bersama memproses bijih nikel yang ditambang oleh PT Vale.

Kerja sama tersebut mengacu pada kerangka perjanjian yang telah disepakati antara PT Vale dan Huayou pada 27 April 2022, terkait pengembangan fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Blok Pomalaa.

Baca juga: Pertumbuhan Uang Beredar Juni 2022 Melambat, Ini Penyebabnya

CEO dan Presiden Direktur PT Vale Febriany Eddy mengatakan, saat ini total kapasitas produksi nikel mencapai 120.000 metrik ton per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate.

Posisi tersebut menunjukkan sumber daya alam yang potensial dan dengan kerja sama ini diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan juga tetap mengedepankan praktik pertambangan berkelanjutan.

“Kerja sama ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki posisi yang penting dalam indutri mobil listrik dunia. Kami berharap dapat terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan nilai dan peluang jangka panjang berkelanjutan terutama bagi masyarakat dimana Perseroan beroperasi,” kata Febriany.

Wakil Presiden Eksekutif Base Metals Vale selaku Komisaris Utama PT Vale Deshnee Naidoo mengungkapkan, PT Vale memiliki rekam jejak operasi selama beberapa dekade di Indonesia dalam memproduksi nikel secara aman dan berkelanjutan.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra lain yang sejalan dalam senantiasa mengedepankan aspek keberlanjutan pada generasi baru proyek pengembangan yang di desain untuk memberikan dampak minimal terhadap lingkungan serta bermanfaat bagi sosial ekonomi lokal dan nasional di masa depan,” kata Deshnee.

Wakil Presiden Ford Model e, EV Industrialization Lisa Drake mengungkapkan, kerja sama tiga pihak ini adalah cara yang kreatif untuk memastikan kebutuhan nikel Ford dan jutaan pelanggan kendaraan listrik Ford bisa terpenuhi.

Baca juga: Ingin Rebut Pangsa Pasar Sembako, Bulog Siapkan Produk Berkualitas Unggul

“Hal ini juga selaras dengan apa yang ingin dicapai Ford dalam setiap prosesnya, yakni senantiasa berkomitmen menjaga lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) saat ini dan di masa depan,” jelas Drake.

Executive Vice Chairman Huayou George Q. Fang mengatakan sebagai salah satu penghasil material baterai Li-ion dunia, Huayou telah melakukan upaya-upaya yang konsisten dalam menjalankan keseluruhan cakupan industri dari Nikel dan Kobalt untuk menjadi material baterai katoda dengan emisi karbon sangat rendah.

“Kemitraan bersama Ford dan PT Vale ini tidak hanya akan menjamin suplai yang stabil dan berkelanjutan untuk pelanggan, namun juga akan membawa dampak positif pada perkembangan industri EV dan ekonomi Indonesia," kata George Q. Fang.

Rencananya, proses penyelesaian pembangunan fasilitas HPAL dan operasional, ditargetkan terwujud pada tahun 2025. Ini juga disesuaikan dengan negosiasi dan pelaksanaan kesepakatan definitif.

Baca juga: Cara Cek Hasil Rekrutmen Bersama BUMN 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com