Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Airport Tax" Naik, Waktu Pengambilan Bagasi Bisa Lebih Cepat?

Kompas.com - 22/07/2022, 19:32 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyetujui kenaikan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau airport tax.

Kenaikan airport tax ini ikut berpengaruh pada naiknya harga tiket penerbangan sehingga calon penumpang harus merogoh kocek lebih dalam.

Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan kenaikan tarif airport tax harus dirasakan penumpang maskapai melalui perbaikan fasilitas-fasilitas di bandara, termasuk waktu pengambilan bagasi bisa lebih cepat.

Baca juga: Astindo: Kenaikan Airport Tax Berpengaruh terhadap Harga Tiket Pesawat

"Airport kita juga baggage handling-nya sangat kacau. Rata-rata nunggu koper untuk Garuda 30 menit-1 jam. Kalau Lion Air atau Batik Air bisa 1 jam lebih. Mereka kan masih manual masukin koper ke conveyer dilakukan oleh 2 orang, diangkat koper satu persatu ke conveyer, baru angkat 10 koper juga sudah capek," ujar Pauline saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Lantas apakah kenaikan airport tax bisa membuat waktu pengambilan bagasi bakal lebih cepat?

Angkasa Pura I (AP I) selaku salah satu operator bandara mengungkapkan bahwa airport tax terkait dengan banyak layanan di bandara, termasuk layanan pengambilan bagasi.

VP Corporate Secretary Angkasa Pura I (AP I) Rahadian D. Yogisworo mengatakan pihaknya sudah menyediakan fasilitas conveyor belt dan CCTV pengamanan di area pengambilan bagasi.

Namun untuk kecepatan pelayanan pengambilan bagasi tak hanya tergantung pada infrastruktur yang disediakan oleh pengelola bandara. Sebab kata dia, pekerjaan bongkar muat bagasi dari lambung pesawat menuju ke area kedatangan bandara dilaksanakan oleh perusahaan jasa groundhandling. 

"Sehingga untuk kecepatan pelayanan pengambilan bagasi dalam hal ini ada kontribusi dari perusahaan jasa groundhandling," ujarnya saat dihubungi, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Daftar 18 Airport Tax Bandara BUMN yang Naik, Tiket Pesawat Bakal Makin Mahal

Selain layanan pengambilan bagasi, biaya layanan yang terkait langsung dengan airport tax yakni x-ray, walk through metal detector, explosive detector, dan SDM operasional yang bersertifikat atau berlisensi.

Airport tax juga terkait dengan kapasitas ruang tunggu, suhu udara (AC), ketersediaan kursi ruang tunggu, tempat membaca, wifi, area anak, kebersihan toilet, ruang ibadah, ketersediaan troli, CCTV di ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan.

"Yang semuanya ini standart level of service-nya ditentukan dan diawasi oleh Kementerian Perhubungan," kata Rahadian.

Sebelumnya, Rahadian mengatakan proses penyesuaian tarif airport tax sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ia mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan pengguna jasa di 13 bandara yang dikelola AP I terkait kenaikan airport tax tersebut. Sementara itu, 5 bandara yang dikelola AP II juga mengalami kenaikan airport tax.

Baca juga: Airport Tax Naik, Minat Masyarakat Bepergian Bisa Menurun

Berikut daftar 18 bandara yang mengalami kenaikan airport tax:

Airport tax 2 bandara naik pada 24 Juni 2022

1. Airport tax Bandara Pattimura

Tarif PJP2U domestik Bandara Pattimura Ambon dari Rp 50.000 menjadi Rp 70.000, dan tarif PJP2U internasional dari Rp Rp 150.000 menjadi Rp 175.000.

2. Airport tax Bandara El Tari Kupang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com