Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut BCA Digital: Percuma Nasabah Banyak tapi Saldonya Rp 0

Kompas.com - 22/07/2022, 19:52 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Digital BCA (blu by BCA Digital) mengaku tidak menargetkan menggaet banyak nasabah baru. Pasalnya blu lebih mementingkan nasabah yang aktif bertransaksi.

Direktur Utama (Dirut) BCA Digital Lanny Budiati mengatakan jumlah nasabah yang banyak tidak menjamin nasabah tersebut aktif menggunakan layanan keuangan yang ditawarkan blu.

Saat ini, blu mengaku telah menyediakan berbagai fitur canggih yang diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan nasabah sehari-hari, seperti kartu ATM fisik maupun virtual, top up flazz, Quick Response Indonesia Standard (QRIS), 10 kantong budgeting, hingga fitur investasi.

"Banyak (nasabah percuma) juga kalau kemudian saldonya Rp 0 atau tidak aktif itu cuma membebani kan, jadi tidak berguna. Kami ingin nasabah yang masuk adalah nasabah yang teredukasi dengan baik dan kemudian tahu cara pakai blu," ujarnya dalam konferensi pers di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Himpun DPK Rp 4,4 Triliun, BCA Digital Yakin Lampaui Target Tahunan

Sejak berdiri pada 22 Juli 2021, nasabah blu kini sudah mencapai sekitar 806.000 nasabah dengan 35 persennya merupakan nasabah Bank BCA dan 65 persen bukan nasabah Bank BCA.

Adapun nasabah blu terdiri dari 49 persen generasi Z, 39 persen merupakan generasi milenial, 11 persen generasi X, dan 1 persen generasi baby boomers.

"Jadi buat kami 800.000 nasabah itu good, asal itu nasabah yang aktif. Jadi maunya bukan (menggaet) sebanyak-banyaknya nasabah, bukan itu tujuan kami," kata Lanny.

Dia menjelaskan tren kepemilikan bank digital saat ini masih berada di fase transisi dari bank konvensional dengan nasabah memiliki rekening di bank konvensional dan bank digital.

Baca juga: Genap 1 Tahun, Blu BCA Gaet 806.000 Nasabah

Menurut Lanny, masyarakat masih perlu mencicipi penggunaan bank digital baik dari segi operasinya maupun keamanannya. Artinya, saat ini bank digital menjadi bank pelengkap masyarakat atau bukan bank utama.

Oleh karena itu kata dia, di masa transisi ini blu akan memupuk kepercayaan calon nasabah agar semakin banyak yang percaya untuk menggunakan blu sebagai bank digital utama.

"Ke depan, sembari kita prove ke market bahwa reliability-nya benar-benar terjaga, mestinya ke depannya bisa (tidak jadi bank pelengkap). Tapi ini hal yang sangat dipahami dan memicu kami untuk terus memperbaiki layanan ke depan," ucapnya.

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Internet Banking BCA Tanpa ke Bank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com