Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pudarnya Kejayaan Teh Sri Lanka

Kompas.com - 23/07/2022, 09:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Teh asal Sri Lanka mencatatkan kejayaan selama beberapa dekade terakhir. Namun, kejayaan tersebut kini perlahan pudar seiring krisis yang menerpa anak Benua India itu.

Sri Lanka sendiri merupakan negara pengekspor teh hitam utama di dunia bersama India dan Indonesia. Bahkan di Indonesia, teh Sri Lanka juga cukup mendominasi.

Sebut saja produk teh dengan merek dagang Dilmah. Teh premium ini sagat mudah ditemui di hotel-hotel dan restoran kelas atas.

Selain krisis, merosotnya pamor Sri Lanka terjadi karena penurunan produksi teh. Hal ini membuat penerimaan devisa ikut berkurang drastis.

Baca juga: Khrushchyovka, Cara Uni Soviet Sediakan Rumah Murah bagi Warganya

Dikutip dari BBC, Sabtu (23/7/2022), teh adalah komoditas paling banyak menyumbang ekspor untuk Sri Lanka. Dalam setahunnya, teh hitam berkontribusi sebesar 1 miliar dollar AS per tahun.

Tetapi industri teh Sri Lanka sedang terpukul keras akibat krisis ekonomi parah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Belum lagi, sebagian besar teh Sri Lanka ditanam oleh petani kecil. Salah satunya Rohan Tilak Gurusinghe, yang memiliki dua hektar tanah di dekat desa Kadugunnawa.

Para petani teh sebagaimana Gurusinghe, masih belum pulih dari dampak kebijakan pemerintah yang secara tiba-tiba melarang pupuk kimia tahun lalu. Hal ini membuat produksi teh anjlok drastis.

Baca juga: Seperti Apa Kehidupan Ekonomi Warga Palestina?

Derita petani teh makin parah akibat kelangkaan BBM dan pemadaman listrik pasca-krisis ekonomi.

"Saya kehilangan uang. Dan sekarang tanpa pupuk atau bahan bakar, saya bahkan tidak bisa memikirkan masa depan bisnis saya," ujar Gurusinghe.

Setelah larangan pupuk kimia itu, harga pupuk telah melonjak dan pasokannya masih sulit didapat. Sementara pemerintah sekarang tidak mampu untuk mengimpor pasokan bensin dan solar yang memadai.

Bagi petani seperti Gurusinghe, mereka sangat bergantung pada truk yang mengangkut daun teh dari ladangnya ke pabrik untuk diproses.

Baca juga: Mengapa Israel Begitu Kaya Raya?

Tanpa BBM, artinya ada penundaan pengiriman yang dapat menyebabkan daun teh mengering dan kualitasnya menurun dan tidak berharga lagi.

"Para pemimpin kami tidak peduli untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi kami," katanya.

"Merekalah yang membuat kita berhutang, dengan mencuri dolar dan membelanjakannya sesuka mereka. Saat ini, Sri Lanka seperti kapal yang terdampar di laut," ungkapnya lagi.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com