Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seaplane" Dikaji Jadi Sarana Transportasi di Jakarta, Surabaya dan Denpasar

Kompas.com - 24/07/2022, 20:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengunjungi Stevenson Fishing Port, Harbour Flight Centre, dan Boeing di Amerika Serikat (AS). Di sana, Bappenas mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane, dan pesawat jarak menengah.

Suharso bilang kunjungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas ke tempat-tempat tersebut dalam rangka mengembangkan moda transportasi alternatif di Indonesia, terutama di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Penggunaan "seaplane" tersebut sedang dijajaki, utamanya untuk kota waterfront seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar.

Hal ini untuk menunjang kajian Kementerian Perhubungan yang merekomendasikan 9 lokasi pariwisata di Indonesia. Di samping itu, permintaan terhadap angkutan seaplane perlu dilakukan penelaahan segmentasi pasar dan konektivitas yang dilayani.

"Operasional seaplane di Indonesia mayoritas didominasi swasta dengan peran pemerintah yang masih terbatas pada sisi pemberian izin operasional pesawat apung namun tidak mencakup pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian bandara perairan," ujar Suharso melalui keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).

Baca juga: Seaplane untuk Wisata Indonesia

Bappenas dan Boeing bahas bisnis MRO

Dalam kunjungan ke Boeing, Suharso menyebut terdapat dua poin diskusi yang dibahas.

Pertama, komitmen untuk memenuhi permintaan Indonesia dalam setiap pembelian pesawat tempur militer sesuai dengan amanat UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, maupun pembelian pesawat komersial berupa offset dan transfer teknologi.

Kedua, mendorong pengembangan Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) oleh industri dirgantara nasional sebagai kemitraan dengan Boeing.

Sesuai Visi 2045, kedirgantaraan dikembangkan melalui ekosistem industri kedirgantaraan Indonesia yang kondusif dan berdaya saing. Indonesia sendiri menargetkan menjadi produsen pesawat terbang tipe turboprop kapasitas sekitar 100 kursi dengan teknologi terkini.

Pada komponen dan rantai pasok, pemerintah menargetkan peningkatan 2 kali nilai TKDN komponen pesawat terbang. 

Bappenas menyebut, MRO dan jasa purnajual mencapai daya serap layanan jasa MRO untuk pesawat yang beroperasi di Indonesia sebesar 2 miliar dollar AS.

Jasa penerbangan dan kebandarudaraan menghubungkan 263 kota di Indonesia dan 135 kota di luar negeri dengan standar keselamatan dan layanan tinggi, serta mampu melayani peningkatan lalu lintas pesawat, penumpang, dan kargo 3-4 kali.

Baca juga: Banyuwangi Bakal Jadi Satu-satunya Tempat Pendidikan Pilot Seaplane di Asia Tenggara

Ke Land O’Lakes Inc, Bappenas bahas pengembangan pertanian

Bappenas juga mengunjungi Land O’Lakes Inc di Minnesota untuk membahas pengembangan sektor pertanian. Dalam pertemuan ini, Indonesia berharap dapat mengadopsi pertanian regeneratif dan mendukung keahlian teknis pembentukan koperasi.

Bappenas mempelajari sumber pendanaan awal pembentukan korporasi dan akses pasar, permasalahan dan solusi dalam menjalankan korporasi, serta peran asosiasi produsen komoditas.

Bappenas juga mengobservasi ekosistem proses bisnis Land O’Lakes Inc yang akan direplikasi di Indonesia sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 terkait pembentukan 350 korporasi petani dan nelayan.

Baca juga: Kawasan Puncak Bogor Langganan Macet, Sandiaga Uno Usul Bikin Kereta Gantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com