Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Wamenkeu ke Mahasiswa PKN STAN: Jadi Pengelola Keuangan Enggak Bisa Bepikir Sempit...

Kompas.com - 25/07/2022, 13:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, menjadi pengelola keuangan negara harus memiliki pemikiran yang luas dan menguasai banyak bidang dalam keuangan. Oleh sebab itu, para pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus siap ditempatkan di bagian mana pun.

Hal tersebut diungkapkannya saat mengisi Kuliah Umum di Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN terkait Kepemimpinan pada Senin (25/7/2022).

Ia menjelaskan, nilai-nilai dalam kepemimpinan Kemenkeu mencakup sinergi, integritas, profesionalisme, dan pelayanan menuju kesempurnaan. Oleh karena itu, Suahasil menekankan, kepemimpinan sebagai pengelola keuangan negara yang bekerja di sektor publik adalah melayani.

"Kalau anda jadi mahasiswa enggak punya niat melayani, malah habis ini (setelah lulus) berpikir siapa yang bisa melayani saya, itu sudah salah. Anda adalah melayani publik, karena kita semua bekerja di sektor publik," ungkap Suahasil yang juga anggota DK OJK 2022-2027 tersebut. .

Baca juga: PKN STAN Beberkan Alasan Hapus Prodi Bea Cukai: Ada Perilaku Negatif

Dia menyatakan, ketika masuk ke PKN STAN hal memungkinkan bagi para mahasiswa berpikir setelah lulus dan masuk ke Kemenkeu maka akan di tempatkan di direktorat jenderal (ditjen) tertentu, lalu meniti karir di sana hingga pensiun. Namun, ia menilai hal tersebut tidak akan terjadi.

Lantaran, lanjutnya, para pegawai Kemenkeu harus siap ditempatkan di ditjen manapun. Suahasil bilang, dimensi keuangan negara luar biasa banyak dan perlu untuk diketahui oleh pada pegawai Kemenkeu.

"Sebagai pengelola keuangan negara yak kita harus siap bekerja di berbagai macam dimensi tersebut. Enggak bisa anda berpikiran sempit," tegasnya.

Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Berakhir Besok, STAN Masih yang Jadi Favorit Peminat

Ia mencontohkan, seperti Marwanto Harjowiryono yang sudah pensiun dan kini menjadi dosen mata kuliah kepemimpinan di PKN STAN, sebelumnya pernah menjabat sebagai Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu. Dia juga pernah menjabat Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu.

"Pernah juga (Marwanto) ditugaskan ke Manila 2 tahun yang tugasnya enggak ada hubungannya sama sekali dengan perbendaharaan atau perimbangan keuangan, karena diminta untuk urus Indonesia sebagai pemilik saham ADB (Bank Pembangunan Asia), tiba-tiba mesti mengurus bank," ungkap dia.

Begitu pula seperti Andin Hadiyanto yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu, setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu hingga pernah menjadi Direktur Eksekutif Bank Dunia mewakili Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com