Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN-Disnakertrans Latih SDM Lokal untuk Dukung Proyek Jargas DIY

Kompas.com - 25/07/2022, 14:55 WIB
Aprillia Ika

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk melalui Lembaga Sertifikasi Profesi PGN (LSP-PGN) bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi penyambungan pipa jaringan gas (jargas). 

Pelatihan ini untuk menyiapkan SDM lokal dalam rangka mendukung proyek jargas di DIY. 

Materi pelatihan meliputi penyambungan Pipa Polyethylene (Pipa PE) dan Pipa Galvanis yang dilaksanakan pada 25 – 27 Juli 2022, dilanjutkan sertifikasi pada 28-29 Juli 2022 di Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) DIY.

Pelatihan penyambungan Pipa Galvanis terbuka untuk calon peserta berpendidikan minimal SMP. Sedangkan Pelatihan Penyambungan Pipa PE terbuka untuk calon peserta berpendidikan mininal SMA Jurusan IPA/ SMK Jurusan Teknik.

Baca juga: Lewat Gaskita Pintar, PGN Targetkan 154.000 Jargas Rumah Tangga di Wilayah DKI Jakarta

Setelah melalui rangkaian proses seleksi, pelatihan dan sertifikasi diikuti oleh 30 peserta. Alumni diklat dan sertifikasi nantinya akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), serta kesempatan penempatan kerja di proyek jaringan gas Subholding Gas di wilayah DIY.

“Penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi terkait jargas diselenggarakan secara sinergis dengan rencana kontruksi proyek jargas di Jawa Tengah dan DIY. Program ini ditargetkan untuk menggandeng putra daerah DIY dan disiapkan menjadi SDM berkualifikasi pada proyek jargas,” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar di Jakarta, (25/07/2022), melalui keterangannya. 

Baca juga: Hingga 31 Maret, Pasang Jargas PGN Dibebaskan Biaya Instalasi

SDM yang terlatih dan bersertifikat akan dapat mempercepat sosialisasi proyek, menjaga kualitas hasil proyek jargas, mempermudah pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan jargas ketika fase operasi.

“Pelatihan ini tidak memungkut biaya apapun. Diharapkan dapat membawa energi baik untuk mendukung Program Strategis Nasional jaringan gas rumah tangga, sekaligus pengembangan kualitas SDM dan perekonomian lokal DIY,” ujar Kepala LSP-PGN, Agus Arifin.

“Ini kesempatan sangat luas, kebetulan ini kesempatan yang pertama di DIY dan itu juga bisa digunakan dimana-mana. Setelah selesai pelatihan, harapannya alumni bisa memenuhi kebutuhan,” ujar Kepala BPLKPP DIY Ariyanto Wibowo dalam Studio Intensitas Podcast #2 - Penyiapan SDM Kompeten Sektor Layanan Sambungan Jaringan Pipa Gas DIY.

“Pelatihan ini menjadi pioneer sehingga kemungkinan keterserapannya tinggi. Tujuan dari kerjasama untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten bisa melakukan penyambungan pipa gas dan akan menarik, karena penggunaan gas bumi lebih murah,” ujar Setiawan Rineksa selaku Kabid Pembinaan, Pelatihan, Standarisasi, dan Pemagangan Disnakertrans DIY.

Di wilayah DIY, jargas akan dibangun di Kab. Kulon Progo, Kab. Bantul, Kab. Sleman, Kab. Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Perluasan pembangunan jargas diharapkan dapat menjadi sumber energi baik yang bisa dipakai masyarakat Yogyakarta secara lebih aman, lebih praktis, dan terjamin pasokannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com