JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan air kemasan palsu.
Pengurus Harian YLKI Eliyani mengatakan, pelaku bisnis galon dan botol air mineral palsu sudah tahu cara membuat galon dan botol serta segel merek ternama terlihat seperti baru.
"Betapa bahayanya kalau air mineral yang paling banyak dikonsumsi masyarakat mudah sekali dipalsukan. Tutupnya dijual di mana-mana dan sama persis dengan tutup yang asli, sehingga masyarakat sulit membedakan mana yang asli dan yang palsu. Bisa dibilang keamanan air mineral dalam kemasan seperti ini jadi sangat diragukan," kata Eliyani dalam siaran pers, dikutip Senin (25/7/2022).
Baca juga: Galon Isi Ulang Terpapar Matahari saat Diangkut Truk, Berbahayakah?
1. perhatikan fisik air, jika keruh jangan diminum
Ia menambahkan, untuk dapat mengetahui dan memastikan keamanan air kemasan yang ingin dibeli, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Yang terang, secara fisik air mineral palsu berwarna agak keruh. Konsumen dapat mengecek dengan mengocok air terlebih dahulu. Jika warna berubah setelah dikocok, misalnya terlihat lebih keruh, maka sebaiknya tidak perlu diminum.
2. perhatikan bau air, yang asli tidak berbau
Bau air mineral asli dan palsu juga berbeda. Air mineral asli tidak berbau, sedangkan air mineral terkontaminasi akan menimbulkan bau tidak biasa.
Baca juga: Terbongkarnya Pabrik Aqua Galon Palsu di Tangsel
3. perhatikan rasa, air mineral lebih kesat
Kemudian, air mineral palsu rasanya lebih kesat. Di langit-langit mulut juga akan terasa ada seperti debu-debu yang menempel.
4. perhatikan tanggal kedaluwarsa dan cek tutup
Konsumen perlu lebih teliti untuk mengecek tanggal kedaluwarsa dan izin produksi. Jangan terjebak dengan merek dagang besar, dan pastikan tutup tak bocor.
Baca juga: Beredar Video Mudahnya Galon Aqua Dipalsukan, Ini Tanggapan Danone
Eliyani mengungkapkan, produsen juga dapat mencegah kasus pemalsuan air mineral.
Salah satu tindakan pencegahan pemalsuan air mineral yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi perlindungan kemasan.
Selain itu, produsen juga dapat menambahkan segel tutup galon atau kemasan botol yang sulit ditiru.
“Teknologi yang baik bisa melindungi kandungan air mineral tetap utuh hingga sampai ke tangan konsumen, dilengkapi dengan segel tutup galon keras yang tidak gampang dipalsukan. Dengan demikian, selain kemasannya lebih terproteksi, juga lebih aman dari kontaminasi udara luar serta pemalsuan,” ungkap dia.
Sebelumnya, pihak kepolisian sempat mencokok pengoplos air mineral kemasan palsu di PanggungRawi, Cilegon, Banten.
Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro mengatakan, setiap hari para pelaku bisa memproduksi kurang lebih 100 galon atau dalam satu bulan bisa memproduksi 2.500 galon.
"Mereka menjual galon yang sudah ditempel merek dan tutup botol kemasan mereka dengan harga Rp 16.000 per galon, padahal modal isi ulangnya cuma Rp 5.000 sampai Rp 6.000. Jika ditotal, komplotan pengoplos galon ini meraup keuntungan hingga mencapai Rp 28 juta per bulan. Aktivitas pengoplosan ini sudah berlangsung selama dua tahun," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.