Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JACCS MPM Finance Dapat Pinjaman Rp 3,7 Triliun dari 20 Lembaga Keuangan

Kompas.com - 25/07/2022, 18:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia telah melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri (offshore syndicated facility) dengan 20 lembaga keuangan pada 1 Juli 2022.

Fasilitas yang diperoleh bernilai total 250 juta dollar AS atau setara dengan Rp 3,7 triliun ini dikeluarkan dalam dua mata uang yaitu dollar Amerika Serikat (USD) dan yen Jepang (JPY) untuk jangka waktu 4 tahun.

Bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers, Underwriters dan Bookrunners dalam fasilitas ini adalah MUFG Bank, Ltd. (MUFG) dan Mizuho Bank, Ltd. (Mizuho).

Fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri kali ini merupakan yang ke-6 kalinya diperoleh Perseroan.

Baca juga: Investor Masih Menunggu Keputusan The Fed, Rupiah Menguat di Bawah Rp 15.000 per Dollar AS

Sebelumnya pada bulan Mei 2019, JACCS MPM Finance juga memperoleh fasilitas serupa dengan nilai 250 juta dollar AS dari 20 lembaga keuangan.

Perseroan juga berhati-hati dalam rencana pendanaannya, diantaranya dengan mengurangi porsi pinjaman valuta asing. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar.

“Fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri seperti ini merupakan salah satu langkah strategis Perseroan sebagai bentuk diversifikasi sumber pendanaan di samping fasilitas pinjaman bank bilateral dari dalam dan luar negeri," ujar Direktur Keuangan JACCS MPM Finance Indonesia Hajimu Yukimoto dalam siaran persnya, Senin (25/7/2022).

Pada 2022, JACCS MPM Finance juga berencana untuk melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan senilai Rp 600 miliar.

Industri pembiayaan dinilai masih memiliki prospek yang sangat baik terutama karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan mencatatkan kenaikan sebesar 3,69 persen di tahun 2021.

Baca juga: Gandeng PLN, KFC Bakal Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama didukung konsumsi dan investasi pemerintah serta konsumsi masyarakat.

Disamping itu, pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia yang masih menjanjikan sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN.

Selain itu, JACCS MPM Finance memiliki dukungan kuat dari pemegang saham yaitu dukungan bisnis dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk sehubungan dengan pembiayaan sepeda motor baru merek Honda dan dukungan keuangan dari JACCS Co.,Ltd. dalam mendapatkan sumber dana dengan biaya yang kompetitif.

Baca juga: Pemerintah Akan Lelang 6 Seri Sukuk Negara, Ini Tingkat Imbalannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com