Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga, Nonton Komodo Juga Bisa di Ragunan

Kompas.com - 25/07/2022, 21:43 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai destinasi wisata Taman Nasional Komodo (TNK) di Nusa Tenggara Timur sangat epik terlebih karena sudah terlihat hasil penataan di kawasan tersebut.

“Kalau di Ragunan (Jakarta) juga ada kalau hanya mau melihat komodo, tapi memang kalau ke Labuan Bajo sih epik banget," kata Sandiaga Uno dilansir dari Antara, Senin (25/7/2022).

"Kami ingin berpesan ke pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menjaga agar Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo tetap menjadi destinasi berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya lagi.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan tarif baru masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar senilai Rp 3,75 juta dan pembatasan kunjungan 200 ribu orang per tahun mulai 1 Agustus 2022.

Baca juga: Mendag Mau Wajibkan Minimarket Pasok Barang ke Warung

Saat berkunjung ke Labuan Bajo, lanjutnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pembatasan kunjungan dan penentuan harga tiket ke dua pulau tersebut mempertimbangkan aspek konservasi.

Kata Sandiaga, aspek konservasi dan ekonomi harus berjalan secara beriringan. Karena itu, pemerintah berupaya menghadirkan pariwisata berkualitas serta berkelanjutan.

“Yang sangat menarik adalah penyampaian dari Bapak Presiden bahwa kunjungan wisatawan untuk melihat komodo dengan harga yang sama bisa dilakukan di kawasan Pulau Rinca yang sudah ditata. Mengutip kata beliau, di Pulau Rinca komodonya sama, mukanya sama, badannya sama, dan besarnya juga sama,” ungkap Sandiaga.

Jika para wisatawan hendak berkunjung ke Pulau Komodo dan Pulau Padar yang memiliki komodo serupa dengan di Pulau Rinca, kata dia mengutip pernyataan Presiden, maka diminta untuk berkontribusi terhadap aspek konservasi.

Baca juga: Luhut Umumkan Tiket Naik ke Candi Borobudur Rp 750.000 bagi Turis Lokal

“Konservasi itu penting karena untuk menjaga kelestarian lingkungan dan untuk menjaga populasi komodo di TNK. Untuk kenaikan tarif ke TNK hanya di Pulau Komodo dan Pulau Padar," beber Sandiaga.

"Sementara di Pulau Rinca yang sudah selesai penataannya yang juga merupakan habitat endemik komodo, Presiden menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan harga,” ucapnya.

Selain mengunjungi kawasan TNK, para wisatawan juga dapat melancong ke pelbagai destinasi di Labuan Bajo yang sering dijadikan sebagai tempat berfoto.

Seperti Kawasan Waterfront City, Goa Batu Cermin, Pantai Waecicu, Goa Rangko, dan Pulau Kelor yang juga merupakan salah satu lokasi snorkeling terpopuler.

“Jadi destinasi wisata di Labuan Bajo tidak hanya di Pulau Komodo dan Pulau Padar saja. Masih banyak alternatif lainnya,” kata Sandiaga.

Baca juga: Besaran Bunga Shopee Paylater, Denda, dan Cara Menghitungnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com