Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas Mau Ubah Citra Negatif Bulog, Tak Lagi Jual Beras Kutu, Kini Jual Beras Premium

Kompas.com - 25/07/2022, 22:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengaku terus berupaya mengubah citra perusahaan yang dipimpinnya. Salah satunya masuk ke pasar beras premium.

Budi bercerita selama ini gudang yang Bulog miliki masih tergolong konvensional dengan kemampuan penyimpanan hanya sekitar 1.300 ton, sehingga jika gudang-gudang itu dipakai untuk menyimpan beras akan mempercepat penurunan mutu.

Menurutnya, gudang konvensional adalah benang merah dari imej beras Bulog yang mendapat cap kurang bagus dari mata masyarakat.

"Berangkat dari kondisi itulah, kami lantas membangun pabrik modern MRMP (Modern Rice Milling Plant) di banyak daerah," kata Budi Waseso di Kendal seperti dikutip dari Antara, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Sandiaga: Siapa Tahu Roy, Jeje, Bonge, Bisa Tampil di Paris

Saat ini, Bulog telah memiliki produk beras kualitas premium dengan merek dagang Tanak, Uenak, Befood, Slyp Super, Befood Setra Ramos, dan Pulen Wangi yang dijual tak hanya ke pasar-pasar tradisional, tetapi juga pasar modern dan digital.

Budi optimistis Bulog akan menguasai pasar beras nasional melalui pembangunan infrastruktur pengolahan beras modern MRMP di berbagai daerah sentra produksi padi Indonesia.

Mengenal MRPM

Strategi memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang terus bertambah tidak cukup dengan hanya melipatgandakan produksi pangan semata, tetapi juga memperkuat lumbung melalui pemanfaatan teknologi terbaru untuk menghasilkan produk pangan berkualitas.

Pembangunan infrastruktur MRMP merupakan strategi Bulog untuk membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern.

Baca juga: Mendag Mau Wajibkan Minimarket Pasok Barang ke Warung

Terdiri dari mesin pengering serta unit penggilingan padi sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna.

MRMP berfungsi untuk menurunkan susut pascapanen, meningkatkan kuantitas serapan gabah, dan meningkatkan hasil panen gabah.

Bulog menyimpan gabah di dalam silo, yakni struktur yang digunakan untuk menyimpan bahan curah. Gabah baru akan diolah menjadi beras jika dibutuhkan, seperti untuk kondisi darurat bencana, sehingga beras yang disalurkan kepada masyarakat masih terjamin mutu dan kualitasnya.

Saat ini, lokasi MRMP terletak di Kendal dan Sragen di Jawa Tengah. Lalu Bojonegoro, Magetan, Jember, dan Banyuwangi di Jawa Timur.

Baca juga: Kata Sandiaga, Nonton Komodo Juga Bisa di Ragunan

Berikutnya di Subang dan Karawang di Jawa Barat. Bulog juga membangun MRPP di luar Jawa seperti Bandar Lampung di Lampung serta Sumbawa di Nusa Tenggara Barat.

Sebanyak 10 pabrik MRMP itu memiliki kapasitas dryer sebanyak 288 ribu ton gabah kering panen per tahun, milling sebanyak 115.200 ton gabah kering giling per tahun, dan silo sebanyak 60 ribu ton.

Bulog berencana akan membangun tiga unit MRPM tambahan, yakni satu unit MRPM di Dompu, Nusa Tenggara Barat dan dua unit lainnya sedang memasuki tahap studi kelayakan di Sulawesi Selatan.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com