Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ekspor 3.800 Metrik Ton Baja ke Selandia Baru

Kompas.com - 26/07/2022, 14:16 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melepas ekspor produk baja ke Selandia Baru yang dilakukan oleh PT Gunung Raja Paksi (GRP), Selasa (26/7/2022). Adapun total volume baja yang diekspor mencapai 3.800 metrik ton dengan nilai sekitar 4 juta dollar AS.

Zulkifli mengatakan pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mendorong perluasan akses pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia, khususnya baja sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi yang dapat menghindarkan Indonesia dari ancaman resesi global.

"Ini merupakan bukti pengakuan bahwa kualitas baja produksi Indonesia yang world class dan diterima dengan baik. Mohon capaian ini dijaga dan ditingkatkan karena ke depan pemerintah inigin meningkatkan kualitas produk, barang dan jasa serta investasi Indonesia agar meningkatkan citra Indonesia sebagai negara Industri," ujarnya saat pelepasan ekspor di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Dorong Digitalisasi UMKM, Ninja Xpress Hadirkan Creative Hub di 10 Kota

Zulhas, sapaanya, mengatakan, Selandia Baru saat ini memang belum tercatat sebagai negara utama tujuan ekspor baja maupun besi dari Indonesia. Sebab Selandia baru menjadi negara yang menetapkan standar tinggi untuk impor produk baja.

"Kalau New Zealand sudah bisa, maka seluruh dunia pasti bisa, saya sangat gembira dan berharap ke depan New Zealand bisa menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor besi baja Indonesia," kata Zulhas.

Zulhas menilai dengan adanya pelepasan ini bisa membantu pemerintah meningkatkan ekspor produk manufaktur.

Ia mencatat ekspor baja dalam beberapa tahun terakhir pun terus mengalami peningkatan.

Zulhas membeberkan, nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia sepanjang 2021 mencapai 21,4 miliar dollar AS. Nilai itu meningkat 90,2 persen dari tahun 2020 yang sebesar 11,2 miliar dollar AS.

Baca juga: Cara Daftar MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Solar

Sementara pada periode Januari-Mei 2022, nilai ekspor besi dan baja Indonesia sudah mencapai 12,5 miliar dollar AS, atau tumbuh 80,2 persen dari periode sama sebelumnya yang sebesar 6,9 miliar dollar AS.

"Pertumbuhan yang sangat signifikan ini merupakan bukti keberhasilan hilirisasi industri baja," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT GRP Argo Sangkaeng membeberkan, produk baja struktur dan pelat baja produksi PT GRP yang dilepas ke Selandia Baru ini akan digunakan untuk konstruksi Rumah Sakit Dunedin di Dunedin, Selandia Baru.

Tidak hanya itu, PT GRP juga menyuplai baja untuk pembangunan lain di Selandia Baru seperti University of Auckland, Bandara Auckland, Gedung Spark, Woolworths, Pusat Perbelanjaan Westfield, gedung arsip Pemerintah Wellington, Stadion Christchurch, serta fasilitas umum seperti Jembatan Wimakarrie di Christchurch, arena olahraga di Christchurch, hingga rumah sakit di Taranaki dan Christchurch.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, dalam mengembangkan industri baja nasional selama ini, sehingga PT. Gunung Raja Paksi Tbk bisa terus maju dan berkembang,” ujar Argo.

Baca juga: Pelaku UMKM Bisa Ajukan KUR ke Nobu Bank secara Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com