JAKARTA, KOMPAS.com - Pengerjaan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih terkendala menipisnya dana akibat terjadi pembengkakan biaya konstruksi atau cost overrun. Rencananya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibiayai APBN melalui suntikan PMN ke PT KAI (Persero).
KAI merupakan pimpinan konsorsium BUMN proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dengan anggota konsorsium terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) atau PTPN.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alami cost overrun menjadi sebesar 8 miliar dolar AS atau setara Rp 114,24 triliun. Biaya itu membengkak 1,9 miliar dolar AS atau setara Rp 27,09 triliun dari rencana awal sebesar 6,07 miliar dolar AS ekuivalen Rp 86,5 triliun.
Baca juga: Bayang-bayang Pinjaman China di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Terkait kelebihan biaya yang menjadi ditanggung APBN, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo mengatakan, pemerintah masih akan melakukan pembahasan.
Menurutnya, pembahasan terakhir terkait proyek KCJB baru berfokus pada kewajiban kontribusi negara dalam pembangunan, bukan dalam hal pembahasan mengenai kelebihan biaya.
"Ada permintaan karena cost overrun ini agar di-cover oleh pemerintah Indonesia. Terkait hal ini, teman-teman dari Kementerian Keuangan baru membahas yang merupakan bagian kewajiban kami untuk kontribusi dalam pembangunan, bukan cost overrun," jelas dia dalam media briefing di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Kendati demikian, pemerintah tetap optimistis untuk mengejar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini bisa segera rampung dan beroperasi pada 2023 mendatang. Hal ini mengingat sebagian besar konstruksi pembangunan kereta cepat sudah selesai.
Menurutnya, pemerintah melalui Kemenko Perekonomian bersama Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi terus memonitor dengan ketat proyek ini.
"Mungkin yang sedang dikerjakan adalah di Depo-nya. Stasiun-stasiunnya kereta cepat juga sudah mulai dikerjakan," ungkap Wahyu.
Baca juga: Duit Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Menipis, Kini Berharap APBN
Sebagai informasi, pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung berada di bawah tanggung jawab PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.