Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas: Ekspor ke Selandia Baru Jadi Bukti Kualitas Produk Baja RI Diterima di Mancanegara

Kompas.com - 26/07/2022, 20:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, kualitas baja produksi dalam negeri kini diakui dunia. Hal ini menjadi bukti bahwa pemerintah telah berhasil meningkatkan nilai tambah komoditas baja Indonesia untuk menembus pasar global.

Menurutnya, kemajuan industri baja ini harus dapat menyejahterakan masyarakat di dalam negeri.

"Ekspor baja ke Selandia Baru ini merupakan bukti pengakuan bahwa kualitas kelas dunia dari baja produksi Indonesia diterima dengan baik di mancanegara. Mohon capaian ini dapat terus dijaga dan ditingkatkan karena pemerintah ingin terus mendorong kualitas produk, barang dan jasa, serta investasi Indonesia agar meningkatkan citra Indonesia sebagai negara industri. Semoga upaya ini memberi sumbangsih yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat,” uajr Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Selasa (26/7/2022).

Pria yang akrab disapa Zulhas ini berharap, ekspor ini dapat menjadikan Selandia Baru sebagai salah satu negara tujuan ekspor besi dan baja Indonesia selanjutnya.

Baca juga: Indonesia Ekspor 3.800 Metrik Ton Baja ke Selandia Baru

"Saya sangat senang PT Gunung Raja Paksi dapat menembus pasar potensial seperti Selandia Baru. Saya berharap nantinya Selandia Baru dapat menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor besi dan baja Indonesia,” kata dia.

Menurut Mendag Zulhas, industri besi dan baja dikenal dengan sebutan ‘mother of industries’ karena produk besi dan baja digunakan untuk mendorong perkembangan industri lainnya.

Indonesia saat ini merupakan eksportir besi dan baja terbesar ke-10 dunia pada 2021 dengan pangsa pasar 3,37 persen. Tren pertumbuhan ekspor besi dan baja Indonesia dalam lima tahun terakhir adalah yang terbesar di antara 30 besar eksportir besi dan baja dunia, yaitu sebesar 49,3 persen.

Kementerian Perdagangan mencatat, besi dan baja menduduki peringkat ketiga komoditas ekspor Indonesia pada 2021. Pada periode tersebut, nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia mencapai nilai 21,4 miliar dollar AS.

Nilai ini meningkat sebesar 90,2 persen dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar 11,2 miliar Dollar AS. Pada periode Januari–Mei 2022, nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia sudah mencapai 12,5 miliar Dollar AS, yang berarti nilai ini lebih tinggi 80,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yaitu 6,9 miliar Dollar AS.

“Pertumbuhan yang sangat signifikan ini merupakan bukti keberhasilan kebijakan hilirisasi industri besi dan baja yang ditetapkan pemerintah,” kata Zulkifli Hasan.

Manfaatkan Perjanjian Dagang

Baca juga: Mendag Zulhas Minta Pengusaha Melipatgandakan Ekspor Baja

Produk baja struktur dan plat baja produksi PT GRP yang dilepas ke Selandia Baru kali ini akan digunakan untuk konstruksi Rumah Sakit Dunedin di Dunedin, Selandia Baru. Nilai ekspornya secara total mencapai 4 juta dollar AS dengan total volume mencapai 3.800 ton.

Tidak hanya itu, PT GRP juga menyuplai baja untuk pembangunan lain di Selandia Baru seperti University of Auckland, Bandara Auckland, Gedung Spark, Woolworths, Pusat Perbelanjaan Westfield, gedung arsip Pemerintah Wellington, Stadion Christchurch, serta fasilitas umum seperti Jembatan Wimakarrie di Christchurch, arena olahraga di Christchurch, hingga rumah sakit di Taranaki dan Christchurch.

Zulhas mengapresiasi PT GRP yang cermat mencari pasar ekspor baja ke pasar potensial. Ia berharap langkah awal ini dapat ditindaklanjuti lebih banyak pelaku usaha, sehingga Selandia Baru dapat diprospek menjadi salah satu negara tujuan utama dari baja Indonesia.

Dia pun mengajak para pelaku usaha untuk melipatgandakan ekspor baja mereka, serta cermat mengambil peluang ekspor ke negara potensial seperti Selandia Baru.

Ia pun mengungkapkan, Kemendag siap mendukung upaya ekspor baja melalui perjanjian-perjanjian dagang yang telah dimiliki Indonesia dengan negara-negara mitra.

Zulhas juga meminta para pelaku usaha memanfaatkan semaksimal mungkin keistimewaan tarif ke negara-negara yang telah memiliki perjanjian dagang dengan Indonesia.

“Saya ingin mengajak produsen dan eksportir produk hasil hilirisasi besi dan baja untuk melipatgandakan ekspor mereka. Tidak hanya meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan utama, tetapi juga jeli melihat peluang ke negara-negara potensial. Mohon manfaatkan perjanjian dagang Indonesia dengan berbagai negara seperti Jepang, Australia, Swiss, Norwegia, Pakistan, Korea Selatan, Chile, Mozambik, Uni Emirat Arab, serta negara-negara ASEAN dan anggota persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnersip. Negara-negara ini telah memberi perlakuan istimewa dalam bentuk tarif, sehingga peluang masuk ke pasar tersebut lebih besar,” kata Mendag.

Baca juga: Mendag Zulhas Bakal Sikat Pelaku Impor Baja Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com