Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu yang Perlu Diwaspadai Jobseekers

Kompas.com - 26/07/2022, 21:43 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Masyarakat perlu waspada dengan informasi lowongan kerja palsu baik dari instansi swasta maupun pemerintah. Pasalnya, penipuan lowongan kerja masih marak terjadi dan tidak sedikit yang menjadi korban.

Beberapa oknum memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyebarkan lowongan kerja palsu dengan mengatasnamakan perusahaan-perusahaan ternama. Hal ini pun kerap membuat para pencari kerja atau jobseekers terkecoh.

Nah, agar tidak menjadi korban, jobseekers tentu perlu mengetahui ciri-ciri lowongan kerja palsu yang beredar. Dengan mengetahui ciri-ciri lowongan kerja palsu, pencari kerja diharapkan tidak lagi terjebak dengan penipuan berkedok rekrutmen kerja.

Lantas, apa saja ciri-ciri lowongan kerja palsu?

Ciri paling umum dari lowongan kerja palsu adalah meminta uang kepada pelamar kerja dengan dalih biaya administrasi atau biaya lainnya. Selain itu, ciri lowongan kerja palsu lainnya adalah iming-iming bekerja dengan gaji besar meskipun penawaran level hanya sebagai staf biasa.

Karena itu, para pencari kerja perlu lebih teliti lagi sebelum melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan tertentu. Hal ini agar Anda tidak mengalami kerugian dan menjadi korban penipuan lowongan kerja palsu.

Ciri-ciri lowongan kerja palsu

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, berikut adalah ciri-ciri lowongan kerja palsu yang perlu diwaspadai para pencari kerja sebelum melamar pekerjaan:

1. Informasi sumber tidak valid

Pertama, ciri-ciri lowongan kerja palsu adalah sumber informasinya tidak valid. Sering kali beredar informasi loker yang mengatasnamakan perusahaan-perusahaan ternama bahkan BUMN yang membutuhkan banyak posisi yang dicari.

Karena itu, pastikan sumber informasi lowongan kerja yang Anda terima berasal dari akun atau website yang terpercaya. Jangan ragu untuk mengecek ke situs resmi atau akun media sosial resmi perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.

Jika tidak tercantum informasi pembukaan lowongan kerja, maka kemungkinan besar informasi lowongan kerja tersebut palsu.

2. Menggunakan email tidak resmi

Para jobseekers sering menerima undangan untuk melakukan interview melalui email. Namun, hal ini juga bisa dijadikan modus penipuan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Untuk memastikannya, coba periksa kembali domain email pengirim. Apabila menggunakan domain email seperti yahoo.id atau gmail.com, ada indikasi merupakan penipuan.

Sebab, setiap perusahaan khususnya kementerian, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya memiliki email dengan domain resmi sendiri.

3. Tata bahasanya berantakan dan tidak baku

Ciri lowongan kerja palsu lainnya adalah menggunakan tata bahasa yang berantakan dan tidak baku. Setiap perusahaan tentu memiliki bagian recruitment yang profesional.

Jika Anda menemui informasi lowongan kerja dengan tata bahasa yang tidak baku, berantakan, dan bahkan di kalimatnya banyak terjadi salah ketik atau typo, kemungkinan besar lowongan tersebut adalah palsu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com