Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran Pengamat agar "Citayam Fashion Week" Tak Ganggu Ketertiban Umum

Kompas.com - 27/07/2022, 13:25 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyikapi fenomena Citayam Fashion Week sebagai ajang kreativitas generasi muda yang ingin menunjukan eksistensinya.

"Namun Pemprov DKI menyikapinya sebagai ajang yang menggangu ketertiban umum dan melanggar Perda No 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Bahkan Pemprov DKI menganggap Citayam Fashion Week melanggar UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ini yang menurut saya fatal," ujar Trubus dalam keterangannya, Rabu (27/7/2022).

Untuk itu, trubus menyarankan agar Pemprov DKI sebagai pihak yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan membuat aturan penyelenggaraan Citayam Fashion Week. Sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan nilai positif bagi generasi muda dan meningkatkan perekonomian Ibu Kota.

Baca juga: Jadi Kebangkitan Ekonomi Kreatif, Apa Untungnya jika Citayam Fashion Week Miliki HAKI?

Misalnya, dengan mengatur penyelenggaraan Citayam Fashion Week setiap minggu sekali seperti Car Free Day. Sehingga kegiatan tersebut tidak menimbulkan ekses negatif bagi masyarakat.

Selain itu Pemprov DKI juga bisa mencarikan tempat lainnya sebagai tempat terselenggaranya Citayam Fashion Week. Misalnya dipindahkan ke Kemayoran atau di Kota Tua yang memiliki lahan terbuka yang luas.

"Seharusnya Pemprov DKI dapat merespon positif kreativitas anak muda menengah bawah ini. Harusnya Gubernur dapat berkoordinasi dengan Erick Thoir untuk dapat memanfaatkan lahan di Kawasan Kota Tua milik BUMN yang tengah direvitalisasi dan direnovasi. Bukan malah menganggap mereka melanggar regulasi dan penyelenggaraan Citayam Fashion Week harus dilarang. Seharusnya tugas Pemprov DKI untuk mengedukasui agar kegiatan tersebut tak ekses negatif," kata Trubus.

Menurut dia, kawasan Kota Tua yang tengah direvitalisasi dan direnovasi BUMN dapat dijadikan salah satu tempat alternatif penyelenggaraan Citayam Fashion Week. Pasalnya kawasan tersebut memiliki lahan yang luas.

Apa lagi kawasan Kota Tua memiliki akses kereta api yang biasanya dijadikan sarana transportasi komunitas anak muda yang memeriahkan Citayam Fashion Week.

Baca juga: Citayam Fashion Week Disarankan Dipindahkan ke Kota Tua

Trubus menambahkan, Pemprov DKI juga bisa melakukan inisiasi untuk menyalurkan bakat dan kreativitas para generasi milenial tersebut. Misalnya dengan memberikan beasiswa atau bekerjasama dengan BUMN yang memiliki dana CSR yang cukup besar untuk penggembangan kreativitas generasi muda Indonesia.

"Harusnya Pemprov DKI dapat berkolaborasi dengan Menteri Erick Thohir untuk menyalurkan bakat dan kreativitas mereka," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, petugas gabungan mulai melarang para muda-mudi menjadikan zebra cross di area Dukuh Atas, Jakarta Pusat, sebagai catwalk untuk ajang "Citayam Fashion Week".

Petugas gabungan dari kepolisian, Dinas Perhubungan hingga Satpol PP DKI Jakarta memblokade zebra cross itu dan hanya membolehkan untuk digunakan sebagai sarana menyebrang jalan.

Seperti dilaprokan TribunJakarta.com pada Selasa (26/7/2022), banyak barier terpasang di sepanjang sisi jalan sekitar zebra cross yang biasa digunakan untuk para remaja hingga artis berlenggak-lenggok ala Citayam Fashion Week.

Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga di trotoar hingga titik zebra cross untuk mencegah adanya warga yang "ngeyel' ingin menjadikan zebra cross itu sebagai catwalk.

Dua mobil polisi, terlihat ditempatkan di dekat zebra cross Jalan Tanjung Karang kawasan Dukuh Atas, yang biasanya menjadi area catwalk Citayam Fashion Week.

"Kami tiga pilar dari Kecamatan Tanah Abang, mengimbau semua tidak berdiri di bahu jalan. Zebra cross hanya untuk menyeberang, bukan fashion show," kata petugas dari mobil komando kepolisian.

Karena area zebra cross diblokade petugas, sejumlah warga pun hanya beradu gaya dengan kostum andalannya di trotoar sekitar lokasi tersebut.

Kerumunan tetap terjadi di area trotoar yang merupakan tempat pejalan kaki.

Baca juga: Heboh Rebutan Hak Merek Citayam Fashion Week, Apa Itu HAKI?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com