Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Naik, Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak

Kompas.com - 28/07/2022, 07:51 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu (27/7/2022). Kenaikan harga minyak mentah terjadi karena permintaan minyak mentah AS meningkat secara global di tengah krisis pasokan.

Investor cenderung mengabaikan kenaikan suku bunga AS yang diumumkan oleh Federal Reserve sebesar 75 basis poin. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,8 persen menjadi 98,13 per barel, sementara minyak mentah Brent melonjak 2,13 persen menjadi 106,6 dollar AS per barrel.

Sentimen bullish ini datang dari ekspor minyak mentah melonjak, karena jarak antara perdagangan berjangka AS dan London melebar, dan Eropa berebut untuk menggantikan minyak asal Rusia.

Baca juga: Sri Mulyani: Ongkos Menahan Harga BBM-Listrik Tidak Naik Sangat Besar

Kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin juga meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang akan melumpuhkan pasar komoditas karena para pedagang menimbang pasar minyak mentah fisik, terhadap prospek jangka panjang yang lebih lemah.

"Keputusan The Fed bukanlah katalis untuk pasar minyak mentah tetapi menghilangkan beberapa kekhawatiran pasar. Perdagangan minyak mentah baru-baru ini sangat berkorelasi dengan berita utama makro, tetapi perlu dicatat bahwa fundamental fisik meningkat secara signifikan,” kata Rebecca Babin, pedagang energi senior di CIBC Private Wealth Management.

Sejak awal tahun 2022, harga minyak mentah sudah mengalami lonjakan lebih dari 25 persen. Sebagain terjadi karena invasi Rusia ke Ukraina. Di sisi lain, pasar juga masih menunggu laporan kinerja perusahan minyak seperi Shell Plc dan Exxon Mobil Corp. Keduanya diperkirakan akan mengumumkan keuntungan besar setelah lonjakan harga energi.

Baca juga: Suku Bunga The Fed Naik, Wall Street Ditutup di Zona Hijau

Salah satu pergerakan pasar minyak paling signifikan minggu ini adalah kesenjangan yang melebar antara kontrak West Texas Intermediate dan Brent. Pada hari Rabu, WTI diperdagangkan jauh lebih rendah 9 dollar AS di bawah Brent, setelah ditutup sehari sebelumnya dengan penurunan terbesar sejak 2019.

“Harga yang tertekan di Amerika Serikat dibantu oleh cadangan strategis negara itu. Pelebaran spread ini juga tidak sepenuhnya didasarkan pada berakhirnya kontrak Brent September karena spread kalender 2-3 bulan Brent juga merupakan premi terbesar untuk setara WTI sejak Mei 2020,” kata Harry Altham, analis EMEA & Asia Energy untuk StoneX Group.

Baca juga: Suku Bunga The Fed Naik, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Whats New
Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Whats New
Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Whats New
Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Whats New
Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

BrandzView
Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Whats New
Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Whats New
TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

Whats New
Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Whats New
Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Whats New
IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

Whats New
5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

Earn Smart
 Jokowi Singgung Soal Serapan Anggaran Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Jokowi Singgung Soal Serapan Anggaran Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Asosiasi E-Commerce Minta Penetapan HPP Dikaji Lebih Dalam

Asosiasi E-Commerce Minta Penetapan HPP Dikaji Lebih Dalam

Whats New
Datang Terlambat Saat Wawancara Kerja? Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan

Datang Terlambat Saat Wawancara Kerja? Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com