JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) mencatat distribusi pendapatan industri pialang berdasarkan proses digital mencapai angka 15 persen.
Ketua Departemen Riset dan IT Apparindo Angkasa Sutarno menjelaskan, pendapatan industri pialang yang dilakukan secara digital mengambil porsi sebanyak Rp 411 miliar.
Sedangkan, proses produksi industri pialang yang dilakukan secara konvensional masih mendominasi sebanyak Rp 2,38 miliar
"Adapun tiga lini usaha yang mendominasi dari proses digital adalah kendaraan bermotor, aneka dan pengangkutan, serta personal accident dan kesehatan," kata dia dalam kata dia dalam Media Friendly Apparindo, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Pertamina: Kenaikan Harga BBM Akan Dilakukan Bertahap
Ia memerinci, proses digital dari kendaraan bermotor mengambil porsi sebanyak 47 persen dari total pendapatan lini usaha. Berdasarkan penjelasannya, proses digital akan menguntungkan untuk produk yang jelas bentuknya.
"Pendekatan digital ini lebih kepada hal hal yang bersifat straight forward, kesamaan persepsi sudah ada, pemahamannya ada, lalu tinggal kita beli," imbuh dia.
Dalam asuransi kendaraan bemotor, ia bilang, produknya general dan cenderung lebih mudah untuk melakukan perbandingan.
"Biasanya insurtech atau pialang langsung menyajikan komparasi tiga atau lebih produk dari perusahaan, sehingga langsung bisa pilih diskonnya berapa, bengkel rekanannya di mana, jadi ini yang mempermudah orang untuk ambil opsi digital," terang dia.
"Jadi sekali lagi, memang arahnya yang straight forward," tegas dia.
Tercatat, pendapatan lini usaha kendaraan bermotor dari proses digital pada tahun 2021 mencapai Rp 65,91 miliar. Adapun total pendapatan dari lini usaha kendaraan bermotor sebesar Rp 140,29 miliar.
Baca juga: China Minta RI Tanggung Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, KCIC: Kami Tunggu Keputusan Pemerintah
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.