Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah PT Bentoel Internasional Investama, Perusahaan Rokok yang Bakal Hengkang dari BEI

Kompas.com - 28/07/2022, 11:43 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) tidak lama lagi akan delisting  dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten rokok, dengan merek Lucky Strike dan Dunhill ini berencana go private, yang ditargetkan rampung tahun ini.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB), perseroan memutuskan untuk menempuh langkah-langkah yang diperlukan dan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan dalam rangka perubahan status dari Perusahaan Terbuka menjadi tertutup (go private) serta menghapus pencatatan saham Perseroan dari Bursa Efek Indonesia (delisting).

“Proses go private dan delisting masih berlanjut hingga saat ini dengan didukung oleh tenaga-tenaga profesional yang kompeten di bidangnya untuk memastikan Perseroan melakukan setiap tahapan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Direktur Bentoel Internasional Investama, Dinar Shinta Ulie, mengutip Kontan, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: BEI Sebut SUGI Memenuhi Kriteria Delisting, Ini Sebabnya

Sejarah perjalanan Bentoel dimulai dari pendirian perusahaan pada tahun 1930 dengan nama Rokok Tjap Bentoel oleh Ong Hok Liong. Di tahun 1968, Bentoel mulai memproduksi rokok kretek mesin.

Pada tahun 1987, Rokok Tjap Bentoel berubah nama menjadi PT Rimba Niaga Idola. Kemudian, pada tahun 1990 menjadi PT Bentoel Internasional Investama, setelah diakuisisi oleh American Tobacco. Akuisisi ini menjadikan perusahaan Ong Hok Liong berubah nama menjadi PT Bentoel Prima, dengan PT Bentoel Internasional Investama menjadi induk usahanya.

Di tahun yang sama, PT Bentoel Internasional Investama juga resmi listing di BEI. Dengan demikian, PT Bentoel hingga saat ini sudah 32 tahun menjadi perusahaan terbuka. Saat ini, Bentoel Group merupakan bagian dari British American Tobacco (BAT) Group.

BAT adalah sebuah perusahaan tembakau global dengan jaringan di lebih dari 180 negara. Hal ini memungkinkan Perusahaan untuk menambahkan brand global Dunhill dan Lucky Strike ke dalam portofolionya.

Kegiatan usaha ini mendorong perusahaan menapaki bisnis tembakau kelas dunia. Bisnis juga meliputi riset dan pengembangan, pemrosesan daun tembakau dan cengkih, manufaktur produk tembakau, termasuk pemasaran dan distribusinya.

Bentoel juga saat ini sedang mentransformasikan bisnis tembakau untuk menambahkan dan memberikan konsumen lebih banyak pilihan, lebih banyak inovasi, dan produk-produk yang berpotensi mengurangi risiko.

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini didukung oleh lebih dari 4.000 karyawan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2019, Perusahaan telah melakukan ekspor ke 20 negara tujuan, yang nilainya telah mencapai Rp 2,7 triliun.

Baca juga: Regulasi Pengendalian Rokok Direvisi, Petani Tembakau Terancam Makin Terpuruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com