Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP: Nilai Ekspor Perikanan RI Tembus Rp 45,36 Triliun di Semester I 2022

Kompas.com - 28/07/2022, 12:59 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, kinerja ekspor produk kelautan dan perikanan mencatatkan hasil positif pada semester I-2022.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan, surplus neraca perdagangan produk kelautan dan perikanan Indonesia naik 15,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai sebesar 2,74 miliar dollar AS atau sebanyak Rp 40,59 triliun.

"Alhamdulillah nilai ekspor produk perikanan kita terus naik, begitu pun dengan neraca perdagangannya. Di bulan Juni saja, nilai ekspor kita mencapai Rp 7,86 triliun naik dari bulan sebelumnya, dan kita masih net fish exporter," kata Artati dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I 2022, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Ini Tantangan Membangun Desa Perikanan Cerdas di Indonesia

Ia menambahkan, total nilai ekspor sektor perikanan Indonesia di semester I-2022 mencapai 3,06 miliar dollar AS atau Rp 45,36 triliun.

Capaian tersebut naik 18,18 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara, Artati menyebut, nilai impor semester I-2022 hanya 321,82 juta dollar AS atau 10,52 persen dari nilai ekspor.

Baca juga: KKP Boyong Produk Perikanan Indonesia sampai ke 138 Negara

Komoditas ekspor perikanan utama RI

Adapun, komoditas ekspor utama sektor perikanan dan kelautan Indonesia adalah udang, tuna, tongkol, cakalang (TTC), cumi - sotong - gurita, dan rumput laut.


Tercatat, masing-masing komoditas prioritas ini mengalami peningkatan baik dari segi volume maupun nilai.

"Pasar tujuan kita yang pertama itu Amerika Serikat, kemudian Tiongkok, Asean, Jepang, dan Eropa," terang Artati.

Baca juga: Genjot Investasi, Menteri KKP Mau Merampingkan Birokrasi Perizinan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com