Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Inflasi, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - Diperbarui 19/08/2022, 16:33 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, tingkat dampak inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.

Cara mengatasi inflasi

Dikutip dari buku Ekonomi Publik (2018) karya Amiruddin Idris dikatakan untuk mengatasi masalah inflasi dibutuhkan kebijakan yang tepat. Berikut beberapa kebijakan yang bisa digunakan untuk pengendalian inflasi:

1. Kebijakan moneter

Segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang moneter dikenal sebagai kebijakan moneter. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kebijakan moneter terbagi menjadi beberapa hal, yaitu:

a. Kebijakan penetapan persediaan kas

Hal ini diambil oleh bank sentral untuk mengurangi uang yang beredar. Caranya dengan menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, maka inflasi dapat ditekan.

b. Kebijakan diskonto

Bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya agar masyarakat terdorong untuk menabung. Harapannya jumlah uang yang beredar dapat berkurang sehingga inflasi bisa ditekan.

c. Kebijakan operasi pasar

Jumlah uang yang beredar juga bisa dilakukan dengan cara menjual surat-surat berharga, misalnya Surat Utang Negara (SUN). Jika banyak surat berharga yang dijual, jumlah uang beredar berkurang dan inflasi bisa dikurangi.

2. Kebijakan fiskal

Untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah bisa dilakukan dengan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal termasuk, sebagai berikut:

a. Menghemat pengeluaran pemerintah

Pemerintah dapat menekan inflasi dengan mengurangi pengeluaran. Sehingga permintaan barang atau jasa bisa ditekan. Hasilnya harga barang atau jasa juga menurun.

b. Menaikkan tarif pajak

Naiknya tarif pajak untuk rumah tangga dan perusahaan akan mengurangi tingkat konsumsi. Pengurangan tersebut dapat mengurangi permintaan barang dan jasa, sehingga harga turun dan inflasi ditekan.

3. Kebijakan lainnya

Cara lain dalam mengendalikan inflasi adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar. Untuk menambah jumlah barang, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan produksi.

b. Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang. Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang melonjak. Sehingga inflasi dapat dikendalikan.

 

Demikian penjelasan mengenai apa itu inflasi, jenis-jenis inflasi, penyebab inflasi, serta dampak inflasi. Bisa dikatakan, inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga-harga barang dan jasa terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com