Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Kunjungan Jokowi ke Korsel, Posco-Krakatau Steel Sepakati Investasi Rp 52,2 Triliun

Kompas.com - 29/07/2022, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap investasi Pohang Iron and Steel Company atau Posco Korea Selatan (Korsel) - PT Krakatau Steel senilai 3,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 52,2 triliun bisa memperkuat industri baja dan kendaraan listrik di tanah air hingga mendukung proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini dilakukan saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Kesepakatan tersebut diteken oleh Menteri Investasi RI/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, dan CEO Posco Kim Hag Dong.

“Nilai investasi itu akan terwujud dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi baja otomotif untuk industri kendaraan listrik hingga proyek Ibu Kota Nusantara. kerja sama ini juga kian memperkokoh ekosistem baja nasional yang terintegrasi,” kata Erick mengutip siaran pers, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: RI “Lobi-lobi” China, Jepang hingga Korsel, Bahas Apa?

Erick menilai rencana investasi dari Posco akan semakin memperkuat visi PT Krakatau Steel kedepannya. Melalui kerja sama ini, Erick berharap bisa mendorong dua perusahaan patungan tersebut menjadi pemain baja terbesar di Asia Tenggara.

"Sesuai arahan Presiden dalam mengurangi impor bahan baku, hari ini penandatanganan MoU kerja sama strategis antara Krakatau Steel dan Posco di bidang industri baja, disaksikan Pak Presiden. Tentu MoU menjadi satu langkah nyata BUMN dalam mendukung penguatan ekosistem industri baja dan otomotif di Indonesia," ucap Erick.

Baca juga: Jadi Salah Satu Penopang Kinerja Google Cloud, Erick Thohir: Kami Bangga Bio Farma Makin Dikenal

Mantan Presiden Inter Milan tersebut juga mengatakan, kerja sama ini juga kian memperkokoh ekosistem baja nasional yang terintegrasi. Dia bilang, MoU tersebut akan menjadi satu langkah nyata BUMN dalam mendukung penguatan ekosistem industri baja dan otomotif di Indonesia.

"Posco tahu kita punya sumber daya alam besar untuk pengembangan industri kendaraan listrik, belum lagi market kita yang juga besar. Indonesia dilihat punya potensi besar menjadi pemain global dalam industri ini," ujar Erick.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com