Artinya, setiap 1 kilometer pembangunan lintasan proyek fase pertama kerja sama Indonesia-Jepang ini membutuhkan dana sebesar Rp 1 triliun. Sementara untuk pembangunan MRT fase kedua lebih mahal, hal ini lantaran seluruh relnya berada di bawah tanah (tunnel).
Dengan asumsi perhitungan tersebut, dana proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sebesar Rp 114,24 triliun setara dengan pembangunan jalur MRT sepanjang 114 kilometer fase pertama, dan lebih sedikit pendek untuk fase 2.
Baca juga: Alasan Utama Jokowi Dulu Pilih China: Janjikan Kereta Cepat Tanpa APBN
Sementara apabila dibandingakn dengan proyek transportasi massal lainnya seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, maka dana pembangunan kereta cepat setara dengan 224 kilometer jalur LRT dengan asumsi biaya per kilometernya sebesar Rp 500 miliar.
Pembangunan LRT Jabodebek sendiri lebih mahal dibandingkan LRT Palembang, di mana biaya investasi pembangunan jalurnya membutuhkan Rp 466 miliar per kilometer.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.