Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Dorong Investasi SPKLU di Jalur Utama dan Tempat Wisata Favorit

Kompas.com - 29/07/2022, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk menyokong Green Tourism di Indonesia dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di jalan-jalan utama dan tempat wisata.

Dalam seminar yang digelar di Periklindo Electric Vehicle Show 2022, PLN mengajak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF Aero Asia) untuk bersama dalam menyukseskan program tersebut.

Executive Vice President Pemasaran dan Pengembangan Produk PLN, Hikmat Drajat menyatakan bahwa PLN telah menyiapkan infrastruktur untuk kendaraan listrik bisa nyaman digunakan bepergian. Dengan SPKLU yang tersebar di rute jalan nasional dan tempat-tempat wisata favorit masyarakat, harapannya program Green Tourism yang dicanangkan pemerintah bisa berjalan baik.

“Ekosistem yang kami bangun ini berdasarkan rute jalan nasional dan bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Kemarin kami telah melakukan touring dari Jakarta ke Bali menggunakan mobil listrik. Jadi tidak usah khawatir kehabisan baterai di jalan,” ujar Hikmat dalam siran pers, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: PLN Buka 2 SPKLU di Kantor BNI, demi Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik

Hikmat menyampaikan, PLN mengemban tanggung jawab untuk menyediakan sarana dan infrastruktur tempat pengecasan motor dan mobil listrik. Untuk memenuhi hal tersebut, PLN membuka seluas-luasnya untuk kemitraan SPKLU dengan tiga skema, yakni SPKLU PLN mandiri, SPKLU Investor Own Operate (IO2), dan SPKLU Sharing Economy Model.

“Sampai saat ini telah ada 154 calon partner yang sudah mengajukan pendaftaran untuk berbisnis SPKLU. Skemanya mudah sekali, karena semua PLN yang urus, investor tinggal taruh modal saja. Kemarin sudah ada salah satu global franchise ternama yang ingin membangun SPKLU di outlet mereka. Jadi yang suka makan dan ngopi nanti bisa sambil ngecas mobil listrik di sana,” jelas Hikmat.

Baca juga: PLN Gandeng 14 Produsen Kendaraan Listrik, Ada Hyundai hingga Mercedes-Benz

Hingga Juni 2022, PLN telah membangun 139 SPKLU di seluruh Indonesia. PLN juga mulai mengintensifkan pembangunan jaringan SPKLU untuk rute-rute utama di Sumatera, Sulawesi dan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.

Sedangkan untuk Papua dan Maluku, jaringan SPKLU disiapkan terutama untuk daerah-daerah wisata. Dalam hal ini PLN menjalin kerja sama dengan Kemenparekraf untuk mewujudkan Green Tourism.

Baca juga: Ini Lokasi SPKLU PLN di Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran 2022

Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, Frans Teguh menyatakan kendaraan listrik berperan penting dalam membangun Green Economy dan Sustainable Tourism. Mengingat sektor pariwisata sebenarnya bukan hanya korban pemanasan global, tapi juga ikut berkontribusi atasnya. Sebab sektor ini menyumbang 8 persen emisi karbon dunia.

”Karena setiap orang melakukan perjalanan wisata akan menghasilkan emisi karbon, baik itu transportasi, penginapan, maupun aktivitas konsumsi lainnya,” jelas Frans.

Frans memaparkan, sejauh ini penyumbang emisi terbesar untuk pariwisata adalah dari transportasi pesawat yang mencapai 49 persen. Berikutnya adalah penginapan yang didominasi oleh penggunaan pendingin ruangan. Sehingga program transisi energi di sektor ini menjadi penting terlebih lagi pasarnya sangat meminati wisata yang mengakomodasi keberlanjutan lingkungan.

Sementara itu, Direktur Utama GMF Aeroasia Andi Fahrurrozi tidak memungkiri bahwa industri aviasi/penerbangan berkontribusi besar menyumbang emisi karbon dunia. Baik dari pesawat sendiri maupun ekosistem pendukungnya, termasuk kendaraan yang beroperasi di Bandara.

Untuk itu, perusahaan yang bergerak di bidang Aviasi khususnya Maintenance, Rapair, and Overhaul (MRO) tersebut sedang menjajaki transisi kendaraan pendorong pesawat (pushback car) dan pengangkut bagasi (baggage tractor) dengan kendaraan listrik.

“Menggantikan pushback car dengan kendaraan listrik karena itu cc-nya sangat besar, 4.000-5.000 cc. Dengan transisi ini harapannya kawasan bandara jadi lebih hijau. Karena di beberapa negara kendaraan dan maintenance pesawat sudah dengan kendaraan listrik,” jelas Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com