Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Gula Konsumsi Nasional

Kompas.com - 29/07/2022, 20:50 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya peningkatan produksi gula konsumsi melalui pola ekstensifikasi maupun intensifikasi.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan olah tanah, tanam dan panen tebu di Desa Pasirbungur Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022).

Menurut Mentan, olah tanah, tanam dan panen tebu yang dilakukan hari ini, merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada jajarannya, khususnya Menteri Pertanian dan Menteri BUMN ketika rapat terbatas di Istana Kepresidenan, beberapa waktu lalu untuk mempersiapkan berbagai langkah yang perlu dilakukan dalam memenuhi kebutuhan gula nasional sesegera mungkin.

Baca juga: Lewat Ekstensifikasi dan Intensifikasi, Kementan Berupaya Tingkatan Produksi Gula

"Bapak Presiden men-challange bahwa kita punya lahan masih cukup tersedia. Kita punya kemampuan untuk menghadirkan varietas yang bagus, bahkan beliau sudah mempersiapkan permodalan dalam skema KUR," kata Mentan dalam siaran resminya, Jumat (29/7/2022).

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, untuk mengejar kebutuhan gula konsumsi nasional, pihaknya sudah menyiapkan 5 strategi, yaitu identifikasi kesesuaian lahan baru untuk tebu, pemanfaatan lahan HGU yang terlantar, revitalisasi pabrik gula, investasi pabrik gula baru, dan perbaikan pola kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu.

Adapun produksi gula nasional Tahun 2021 mencapai 2,35 juta ton atau naik 10,3 persen dibandingkan produksi tahun 2020 yang sebesar 2,13 juta ton.

Baca juga: Targetkan Swasembada Gula Konsumsi di 2025, Ini Strategi BUMN

Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850.000 ton Gula Kristal Putih (GKP).

"Ke depan, untuk memenuhi kekurangan 850.000 ton itu, kami akan melakukan penanaman lahan baru seluas 75.000 hektar dengan pemanfaatan lahan Perhutani ataupun pada lahan HGU yang terbengkalai," kata Andi.

Selain penanaman, Andi juga menambahkan pendekatan intensifikasi dilakukan melalui bongkar ratoon seluas 75.000 hektar dan rawat ratoon seluas 125.000 hektar.

"Dari perluasan, bongkar dan rawat ratoon tersebut diharapkan mampu memberikan tambahan produksi serta menaikan produktivitas sehingga kekurangan sebesar 850.000 ton GKP tersebut dapat terpenuhi," pungkasnya.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Harga Gula di Tingkat Petani Rp 11.500 per Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com