Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bank BUMN Melesat, Erick Thohir: Hasil Transformasi Bisnis dan Digitalisasi

Kompas.com - 30/07/2022, 12:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, kinerja positif bank-bank pelat merah atau himpunan bank negara (Himbara) di sepanjang semester I-2022 merupakan hasil dari transformasi bisnis dan digitalisasi yang telah dilakukan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan laba bersih Rp 24,88 triliun, tumbuh 98,38 persen secara tahunan (yoy). Laba bersih PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tercatat Rp 20,2 triliun atau naik 61,7 persen (yoy).

Begitu pula PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan laba bersih Rp 8,8 triliun, naik 75 persen (yoy). Sementara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN dalam lima bulan pertama mencatat laba bersih Rp 1,06 triliun, naik 49,19 persen (yoy).

Baca juga: Tumbuh 98,38 Persen, Laba Bersih BRI Rp 24,88 Triliun di Semester I 2022

"Alhamdulillah berkat transformasi dan digitalisasi, bank-bank BUMN bisa bekerja lebih efektif dan efisien dengan hasilnya yang bisa dilihan saat ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/7/2022).

Erick mengatakan, melesatnya laba bersih bank-bank BUMN menjadi bukti transformasi yang dijalankan para direksi dan komisaris berkontribusi besar dalam peningkatan kinerja.

Menurutnya, transformasi, baik dari proses bisnis hingga digitalisasi, membuat cara kerja perbankan BUMN menjadi lebih efisien. Hal ini terlihat dari penurunan biaya operasional, beban dana yang terjaga, dan kualitas kredit yang terus membaik.

Lebih lanjut, dia menilai, capaian kinerja Himbara juga didorong komitmen refocusing bisnis dengan memiliki segmentasi yang berbeda.

Ia menempatkan BRI sebagai bank rakyat yang fokus dalam pembiayaan untuk UMKM dan masyarakat pedesaan. Sementara Bank Mandiri menggarap sektor korporasi dan UMKM yang ada di perkotaan.

Kemudian Erick menempatkan BTN tetap pada core bussiness di sektor perumahan, sedangkan BNI menjadi bank internasional dengan segmentasi kepada diaspora, pekerja migran, dan sektor ekspor.

Selain itu, dia juga meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi rumah bagi pengembangan ekosistem industri halal Indonesia.

"Jadi tidak ada lagi cerita antarbank BUMN rebutan nasabah, sudah enggak zamannya lagi, ini waktu kolaborasi, bukan lagi jalan sendiri-sendiri," kata Erick yang juga merupakan Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu.

Baca juga: Melonjak 75,1 Persen, Laba BNI Capai Rp 8,8 Triliun pada Semester I 2022

Dia menilai, pertumbuhan kinerja tidak hanya berdampak positif bagi bank-bank BUMN, melainkan juga bagi bangsa dan masyarakat. Lantaran dengan keuntungan yang meningkat, maka kontribusi bank BUMN untuk negara, baik dalam bentuk pajak, dividen, atau bagi hasil, juga akan meningkat.

Di sisi lain, Himbara juga menjadi tumpuan utama pemerintah dalam menggenjot peningkatan pembiayaan bagi UMKM. Hingga saat ini, kontribusi KUR Himbara terhadap KUR nasional sudah mencapai Rp 260 triliun dari total KUR yang sebesar Rp 282 triliun.

Meski demikian, proporsi pembiayaan UMKM di Indonesia masih sebesar 20 persen, masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 50 persen. Oleh sebab itu, ia menugaskan Himbara untuk fokus membantu pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan terhadap sektor UMKM.

"Kalau pada tahun buku 2021, negara mendapatkan setoran dividen mencapai Rp 24,56 triliun dari bank-bank BUMN, kami optimistis dividen untuk 2022 akan jauh lebih besar. Dengan pemasukan ini, pemerintah akan lebih masif lagi dalam menyalurkan ke program-program kerakyatan guna akselerasi pemulihan perekonomian nasional," pungkas Erick.

Baca juga: Bank Mandiri Bukukan Kenaikan Laba Bersih 61,7 Persen Semester I 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com