Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bank BUMN Melonjak, Erick Thohir: 2022 Dividen Negara Akan Jauh Lebih Besar

Kompas.com - 01/08/2022, 09:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perolehan laba bersih Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) yang mengalami lonjakan pada semester I tahun 2022, bisa meningkatkan penerimaan negara, dalam bentuk pajak, dividen, atau bagi hasil.

"Kalau pada tahun buku 2021, negara mendapatkan setoran dividen mencapai Rp 24,56 triliun dari bank-bank BUMN, kita optimistis dividen untuk 2022 akan jauh lebih besar," ucap Erick dalam siaran pers, Sabtu (30/7/2022).

Adapun rincian perolehan laba bersih himbara pada paruh tahun pertama 2022, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan lonjakan laba bersih 98,38 persen menjadi Rp 24,88 triliun yoy. Bank Mandiri (BMRI) mencatatkan laba bersih Rp 20,2 triliun yoy atau naik signifikan 61,7 persen.

Baca juga: Melonjak 75,1 Persen, Laba BNI Capai Rp 8,8 Triliun pada Semester I 2022

Kemudian, Bank Tabungan Negara (BBTN) dalam lima bulan pertama berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,06 triliun atau naik 49,19 persen yoy dari sebelumnya Rp 716,44 miliar. Sementara itu laba bersih Bank Negara Indonesia (BBNI) pada semester I tahun 2022, tumbuh 75 persen dari Rp 5 triliun menjadi Rp 8,8 triliun.

“Dengan pemasukan ini, pemerintah akan lebih masif lagi dalam menyalurkan ke program-program kerakyatan guna akselerasi pemulihan perekonomian nasional,” jelasnya.

Dengan kinerja positif ini, Erick berharap dapat meningkatkan akses pembiayaan terhadap sektor UMKM. Pasalnya, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, proporsi pembiayaan UMKM yang sebesar 20 persen masih tertinggal dibandingkan Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 50 persen.

"Himbara ini tumpuan utama pemerintah dalam menggenjot peningkatan pembiayaan untuk UMKM. Hingga saat ini, kontribusi KUR Himbara terhadap KUR nasional sudah mencapai Rp 260 triliun dari total KUR yang sebessr Rp 282 triliun. Artinya, 92,4 persen datang dari Himbara, ini yang akan terus kita dorong," Erick menambahkan.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut juga mengatakan, kinerja positif ini adalah bukti transformasi yang dijalankan para direksi dan komisaris, baik dari proses bisnis hingga digitalisasi, yang membuat cara kerja perbankan BUMN menjadi lebih efisien.

Hal ini terlihat dari penurunan biaya operasional, beban dana yang terjaga, dan kualitas kredit yang terus membaik. Capaian tersebut juga berangkat dari komitmen refocusing bisnis dengan memiliki segmentasi yang berbeda.

Seperti, BRI sebagai bank rakyat yang fokus dalam pembiayaan untuk UMKM dan masyarakat pedesaan. Bank Mandiri menggarap sektor korporasi dan UMKM yang ada di perkotaan, BTN tetap pada core bussiness di sektor perumahan, BNI menjadi bank internasional dengan segmentasi kepada diaspora, pekerja migran, dan sektor ekspor.

"Alhamdulillah berkat transformasi dan digitalisasi, bank-bank BUMN bisa bekerja lebih efektif dan efisien dengan hasilnya yang bisa kita saksikan bersama-sama saat ini. Sekarang juga bukan zamannya lagi antarbank BUMN rebutan nasabah," ujar Erick.

Baca juga: Bank Mandiri Bukukan Kenaikan Laba Bersih 61,7 Persen Semester I 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com