Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Luhut 11 Tahun Bangun SMA Unggul DEL di Toba, Dulu Sepi Peminat, Kini Jadi Rebutan

Kompas.com - 01/08/2022, 12:20 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada kata lelah, kalimat ini pantas disematkan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke China, Korea Selatan, dan Jepang, keesokan harinya Luhut menyempatkan diri untuk memberikan nasihat (wejangan) kepada para siswa dan siswi SMA Unggul DEL.

Sekolah ini merupakan milik dari Luhut dan istrinya Devi Pandjaitan yang turut terlibat dalam pembangunan.

"Kemarin, setelah kepulangan saya dari beberapa negara. Saya menyempatkan diri untuk memberikan wejangan kepada para siswa-siswi baru SMA Unggul DEL, hal inilah yang kami berdua nantikan. Karena setiap kali tahun ajaran baru dimulai, kami merasa harus menyempatkan waktu untuk berbincang dan memberikan wejangan kepada talenta-talenta terpendam dari Tanah Toba," kata Luhut dalam keterangan Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Senin (1/8/2022).

Baca juga: 10 SMA Terbaik di Indonesia Versi LTMPT, Jakarta Mendominasi, 1 Sekolah di Bandung Tembus 5 Besar

Tidak terapkan "gaya" militer

Wejangan tersebut disampaikan kepada 159 siswa dan siswi baru yang lolos bersekolah di SMA Unggul DEL. Luhut bilang, Sekolah DEL tidak menerapkan sekolah kemiliteran. Ada ciri khas dari sekolah yang berada di Danau Toba, Sumatera Utara ini yang harus diterapkan.

"Di hadapan 159 siswa SMA Unggul DEL yang terpilih dari lebih dari 3.000 pendaftar, saya katakan bahwa SMA Unggul DEL tidak perlu jadi sekolah semi militer seperti sekolah unggulan yang ada di Pulau Jawa. Cukup dengan selalu menguatkan 3M yang selalu menjadi pendidikan

karakter dasar kami, MarTuhan, Marroha, Marbisuk," ujar Luhut.

Baca juga: Luhut: China Tambah Impor 1 Juta Ton CPO, Selamatkan 16 Juta Petani Sawit RI

Dulu sepi peminat

Mantan Jenderal Satgas Tempur Kopassus tersebut pun menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh para siswa/siswi SMA Unggul DEL saat berinteraksi.

"Ada satu pertanyaan yang bagus, datang dari salah satu siswa, dia bertanya “apa peran Ibu Devi dalam mendirikan SMA Unggul DEL ?” saya jawab bahwa memiliki dan berbagi visi dan cita-cita hidup yang sama dengan beliau lah yang membuat kami mampu bertahan sampai detik ini. Saya sampaikan bahwa bila saya tidak bertemu dengan Ibu Devi, mungkin Yayasan DEL tidak akan pernah ada," jawab Luhut.

Luhut bertutur, selama 11 tahun SMA Unggul DEL berdiri, masih sepi peminatnya. Kini, sekolah tersebut mulai menjadi incaran bagi orang tua siswa dan siswi berebut ingin meloloskan anaknya masuk SMA Unggul DEL.

Baca juga: Luhut: RI Selangkah Jadi Negara Maju, Pendapatan Per Kapita Bisa Tembus 10.000 Dollar AS

 

Bukan untuk "profit oriented"

Kendati mulai banyak yang mengincar sekolah tersebut, namun Luhut memastikan pendidikan di SMA Unggul DEL paling utama. Alih-alih memikirkan keuntungan.

"Saya teringat bagaimana SMA Unggul DEL yang kami dirikan 11 tahun lalu di Tanah Toba yang belum ramai saat itu. Niat kami sejak awal yaitu agar mutiara terpendam di daerah kami ini berkesempatan mendapatkan pendidikan yang berkualitas, baik akademis maupun pendidikan karakter. Maka dari itu, kami niatkan agar Yayasan DEL ini bukan untuk “profit-oriented”, melainkan untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas namun terjangkau bagi putra-putri Tanah Toba," ucapnya.

Pesan Luhut ke siswa-siswi SMA Unggul DEL

Menutup pertemuan, Luhut berpesan agar para siswa dan siswi SMA Unggul DEL agar terus menorehkan prestasi dan tetap menjaga nama baik almamater sekolah tersebut.

"Saya titip pesan bila kalian punya mimpi, tekunilah dengan kerja keras. Selalu dorong diri kalian untuk menjadi versi yang lebih baik dari yang sebelumnya. Kalian tidak perlu khawatir karena di SMA Unggul DEL, kami memberikan segalanya yang terbaik. Kalian hanya perlu menjaga nama, derajat, kehormatan almamatermu dengan sikap intelektualmu. Karena setinggi apapun prestasi yang kalian capai, tidak berarti bila kalian tidak punya karakter yang baik. Push yourself to the limit, then you know what’s your true strength," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com