Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Tahun Baru Hijriyah 1444 dan Hijrah Keuangan

Kompas.com - 01/08/2022, 15:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Reza Jamilah Fikri dan Murniati Mukhlisin, Sakinah Finance

TAHUN baru selalu menjadi momen penting dalam mengevaluasi dan membuat perencanaan untuk masa depan yang lebih baik.

Namun terdapat perbedaan signifikan bagaimana umat merayakan dan memperingati antara tahun baru hijriyah dan tahun baru masehi.

Euphoria peringatan Tahun Baru Islam dirasa kurang, bahkan banyak yang tidak menyadari bahwa satu tahun hijriyah telah berlalu.

Tahun Baru hijriyah menandai momen hijrahnya Rasulullah SAW dan para sahabat dari kota Mekkah ke kota Madinah yang ditetapkan pertama kali sebagai awal kalender Islam oleh Khalifah Umar bin Khattab.

Dengan hadirnya Tahun Baru hijriyah 1444 ini dapat menjadi momentum untuk sama-sama ber-”hijrah” menuju kehidupan yang lebih baik, salah satunya dalam hal finansial.

Istilah hijrah finansial akhir-akhir ini mulai terdengar gaungnya dibarengi dengan kepopuleran halal lifestyle.

Hijrah finansial yang secara arti berpindah pada sistem keuangan yang syariah antiriba sebenarnya telah lebih dahulu eksis mengikuti perkembangan sistem keuangan syariah di Indonesia terutama pada sistem perbankan.

Seiring dengan semakin bervariasinya produk jasa keuangan, maka semakin banyak produk-produk jasa keuangan yang juga menganut sistem syariah seperti asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga investasi berbasis syariah.

Seiring perkembangan industri keuangan syariah, muncul sektor-sektor industri lain yang memproduksi komoditas halal dan Islami mulai dari industri makanan, kosmetik, farmasi, pakaian Muslim, hingga media dan rekreasi.

Munculnya tren produk halal dipicu oleh semakin banyaknya kalangan masyarakat menengah keatas yang mulai up to date dalam tren gaya hidup dan konsumsi produk dan jasa yang sesuai dengan syariat Islam.

Sehingga dengan dukungan dari berbagai sisi memungkinkan kita untuk dapat hijrah finansial lebih mudah.

Berikut tujuh tips yang dapat memudahkan hijrah finansial.

1. Niat karena Allah SWT

Kukuhkan dalam hati bahwa yang kita lakukan ini semata-mata karena berharap ridha Allah SWT, sehingga gaya hidup halal ini bukan menjadi tren FOMO (Fear Of Missing Out) sesaat. “Sungguh, Allah tidak akan mengubah keadaaan suatu kaum hingga kaum tersebut mengubah dirinya sendiri.” (QS. Ar-Ra’d (13): 11).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com