2. Mulai hijrah dari hal kecil dan mudah
Kita bisa memulai dari hal yang paling dekat dengan kita, seperti mulai melihat isi dompet kita kartu-kartu perbankan mana saja yang kita pakai, kurangi sedikit demi sedikit transaksi dengan produk keuangan non syariah. Bisa juga dengan mulai memperhatikan label halal produk-produk yang kita konsumsi.
3. Diagnosis kondisi keuangan pribadi
Hijrah finansial tidak bisa dicapai jika kita tidak mengetahui kondisi keuangan kita sendiri pada saat ini.
Untuk itu diperlukan mendiagnosis bagaimana kondisi keuangan dengan melihat apa saja harta yang dipunya, kewajiban yang harus ditunaikan, alokasi dana sosial dan jangan lupa cek apakah dalam harta yang kita punya terdapat pendapatan non halal.
4. Penganggaran
Mulailah dengan menghitung jumlah pendapatan yang akan diterima. Syarat utama dalam menghitung pendapatan adalah harus konservatif.
Tidak boleh menganggarkan pendapatan yang tidak realistis, apalagi dari sumber yang tidak jelas, belum pasti atau bahkan tidak halal.
Kemudian susun anggaran belanja secara komprehensif (tidak ada item yang tinggal) dan susun sesuai dengan prioritas dan pastikan anggaran belanja harus menampung unsur-unsur penting dalam hidup kita yang mungkin sangat spesifik, tetapi sangat penting.
5. Buat arus kas
Buat catatan pemasukan dan pengeluaran harian. Jangan lupa untuk selalu mengecek apakah belanja yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas jangan sampai masuk kedalam kategori boros, seperti dalam QS Al Isra (17): 26-27: “dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.”
6. Berorientasi halal dan menggunakan instrument keuangan syariah
Jangan lupa bahwa semua yang kita lakukan adalah untuk mencari ridha Allah SWT. Untuk itu kita harus mengikuti aturan-Nya terutama pada apa yang kita usahakan dari proses hingga akhirnya kita konsumsi sesuai syariat Islam dan terjamin kehalalannya.
7. Hindari berhutang dan segera tunaikan hutang
Dengan banyaknya e-commerce yang menyediakan fasilitas pay later dan didukung gencarnya pinjaman-pinjaman online, membuat kita mudah sekati terjerumus dalam gaya hidup berhutang.