Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Bertambah, Jumlah Toko Kelontong Tergabung dalam SRC Capai 165.000

Kompas.com - Diperbarui 01/08/2022, 21:32 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk mencatat, jumlah jaringan toko kelontong binaan yang tergabung dalam Sampoerna Retail Company (SRC) terus bertambah. Ini tidak terlepas dari upaya digitalisasi yang dilakukan afiliasi Philip Morris International (PMI) di Indonesia ini dalam meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya toko kelontong milik masyarakat.

Chief Sustainability Officer PMI Jennifer Motles mengatakan, upaya pengembangan UMKM di Indonesia merupakan bagian dari aspek keberlanjutan (sustainability) yang menjadi komitmen perusahaan.

Dalam menjalankan komitmen keberlanjutan, sambung Jennifer, pihaknya selalu memastikan bahwa dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

“Jadi kami harus memikirkan cara mengalokasikan sumber daya dan memastikan pengalokasian tersebut memiliki dampak semaksimal mungkin dalam hal keberlanjutan,” kata Jennifer dalam sesi wawancara media di Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Lewat Usaha Toko Kelontong, Dadan Subandi Bisa Sekolahkan Anaknya hingga ke Perguruan Tinggi

Sementara itu, Direktur Urusan Eksternal Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, sejak diperkenalkan pada 2008, anggota SRC telah berkembang hingga 165.000 toko kelontong yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

"165.000 toko-toko kelontong ini dimiliki oleh masyarakat, tidak ada yang dimiliki Sampoerna. Sampoerna hanya berperan untuk membina mereka," ujar Elvira yang turut hadir dalam sesi wawancara.

Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Elvira menyebutkan, pihaknya berfokus melakukan pendampingan kepada para anggota toko kelontong SRC. Hal ini termasuk aspek digitalisasi yang dilakukan Sampoerna sebagai salah satu cara meningkatkan daya saing UMKM dengan memperkenalkan aplikasi AYO SRC.

Aplikasi tersebut ditujukan untuk mempermudah usaha para anggota. Salah satunya terkait pemesanan barang dari pedagang besar yang dilakukan secara daring, sehingga para anggota tidak perlu meninggalkan dan menutup toko untuk pergi belanja.

"Jadi aplikasi ini mempermudah juga para pemilik toko kelontong ketika bertransaksi, termasuk juga di dalamnya ada mekanisme pembayaran secara digital," kata Elvira.

Direktur Urusan Eksternal HM Sampoerna Elvira LianitaPT HM Sampoerna Tbk Direktur Urusan Eksternal HM Sampoerna Elvira Lianita

Komitmen Menambah Anggota Baru

Baca juga: Cerita Wasi Bisnis Kelontong, Bermodal Smartphone Kini Omzetnya Lebih dari Rp 20 Juta

Lebih lanjut Elvira menekankan, perusahaan terus berupaya untuk menambah jumlah anggota SRC. Penambahan jumlah anggota ini menjadi selaras dengan komitmen perusahaan untuk menggandeng sebanyak-banyaknya pelaku usaha toko kelontong.

"Hal ini kita lakukan agar kita berkembang bersama dengan para peritel yang tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Sampoerna masih akan mengandalkan komunitas SRC di setiap wilayah. Elvira menyebutkan, komunitas SRC di setiap daerah biasanya didirikan dengan tujuan untuk menjaring lebih banyak pelaku usaha ritel kecil di level kecamatan.

Melalui keanggotaan SRC, toko kelontong diharapkan dapat meningkatkan kinerja bisnisnya, sehingga dapat semakin meningkatkan daya saing UMKM milik masyarakat.

"Melalui SRC kita mendengar usahanya meningkat, omzetnya meningkat, sering kali juga ada success story di mana mereka menambah jumlah toko dan lain sebagainya," ucap Elvira.

Baca juga: HUT ke-14 SRC, Airlangga Dukung Perkembangan Toko Kelontong Beralih Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com