JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggandeng PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk untuk memberikan pembiayaan Sustainability-Linked Loan (SLL) sebesar Rp1,42 triliun.
Fasilitas kredit bilateral dengan jangka waktu 5 tahun ini akan digunakan untuk kebutuhan perusahaan secara umum.
Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan, skema SLL ini merupakan yang pertama untuk BNI. Hal ini dilakukan agar perseroan dapat terus mendorong potensi green banking seiring dengan tren peningkatan investasi bisnis berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi Japfa yang mau bekerja sama dengan BNI dalam pengembangan segmen green banking," ujar Silvano dalam keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Uji Coba KRL di Stasiun BNI City, KAI Commuter Layani 3.100 Lebih Pengguna
Dengan perjanjian kredit ini, diharapkan dapat terus mendorong perubahan menuju masa depan kegiatan usaha yang berkelanjutan serta kerja sama bisnis yang menyeluruh antara kedua pihak.
"Kami harap bisnis Japfa dapat berkembang dengan menggunakan skema pembiayaan ini. Bahkan, kami berharap ini bisa menjadi acuan bagi mitra kami lainnya dalam mengembangkan bisnisnya ke arah yang lebih berkelanjutan," ucapnya.
Baca juga: Syarat dan Cara Pengajuan KUR BNI Online 2022
Dalam pembiayaan ini BNI telah menetapkan indikator kinerja utama lingkungan yang terkait dengan pencapaian target keberlanjutan yang ditujukan untuk meminimalkan dampak pencemaran air.
Selanjutnya, produksi air bersih melalui pengelolaan, pengolahan dan/atau daur ulang serta pemanfaatan air limbah dapat meningkatkan sirkulasi air dan mengurangi pengambilan air tanah.
BNI juga akan mencari potensi pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, supply chain financing, pembiayaan KUR ke para mitra serta produk konsumer karyawan, baik penghimpunan dana maupun penyaluran pinjaman.
"Tentunya semua produk perbankan kami dilengkapi dengan solusi digital yang solid bagi Japfa. Kami pun proaktif melakukan transformasi digital BNI guna menyuguhkan layanan yang terbaik," kata Silvano.
Baca juga: Anak Usaha Japfa Catat Pertumbuhan Ekspor Produk Perikanan Hingga Rp 524,6 Miliar
Direktur Japfa Leo Handoko mengatakan, kerja sama strategis ini akan menjadi katalis tambahan perseroan untuk mencapai target keberlanjutan. Perseroan pun telah melaksanakan Life Cycle Assessment (LCA) yang dimulai sejak 2019.
LCA adalah penilaian formal berbasis sains dari siklus produksi perseroan yang terintegrasi secara vertikal dari pakan hingga produk ayam yang dijual. Berdasarkan LCA, pengolahan air limbah dan pengelolaan air telah diidentifikasi sebagai area fokus utama di mana dampak positif dapat dibuat.
Leo menambahkan, fasilitas Sustainability Linked Loan telah mendapatkan sertifikasi second party opinion/SPO dari Moody’s ESG Solutions dengan opini fully aligned yang berarti telah sesuai dengan 5 kompetensi inti Prinsip-prinsip Sustainability Linked Loan Principles (SLLP) 2022.
"Japfa berharap dapat memberikan kontribusi terhadap tujuan pembangunan nasional dengan memproduksi makanan berprotein pokok yang bergizi, aman dan terjangkau melalui sistem produksi yang efisien antara lain, dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan minimalisasi limbah," tutur Leo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.