Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program IFI Dorong IKM Pangan Jadi Lebih Modern, "Marketable", "Profitable" dan "Sustainable"

Kompas.com - 01/08/2022, 21:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian kembali menggelar Indonesia Food Innovation (IFI) yang merupakan program akselerasi bisnis bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan yang memiliki inovasi produk dan atau proses, dengan bahan baku utama berasal dari sumber daya lokal.

Pada penyelenggaraan IFI 2022, Kemenperin mengusung tema “Promoting Sustainable Supply Chain and Added Value through Innovation to Serve the Dynamic Markets”, dengan tujuan untuk menjawab tantangan-tantangan di sektor industri pangan.

Baca juga: IKM Makanan dan Minuman Mampu Serap 3,89 juta Tenaga Kerja di Tanah Air

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendorong para pelaku usaha agar tak henti berinovasi menciptakan produk-produk inovatif sehingga usahanya dapat terus berkembang.

“Program IFI pada tahun 2022 ini diharapkan dapat dimanfaatkan para pelaku IKM makanan dan minuman untuk mendapatkan pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang bisnis maupun teknis sehingga dapat mengakselerasi bisnis mereka menuju IKM modern yang marketable, profitable dan sustainable dan berujung pada peningkatan skala bisnis IKM,” ujar Reni Yanita pada acara Kick off Indonesia Food Inovation (IFI) 2022 secara virtual, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Kemenperin: Gernas BBI Jadi Jaring Penyelamat IKM dari Keterpurukan

Lebih lanjut Reni Yanita memaparkan, peserta IFI tahun ini terbagi atas kategori end product atau IKM pangan yang menghasilkan produk olahan pangan untuk kebutuhan konsumen akhir, dan kategori intermediate product yaitu IKM pangan yang menghasilkan produk antara sebagai rantai suplai industri pangan.

“Kondisi pasar yang selalu berubah menyebabkan berubahnya perilaku masyarakat baik produsen maupun konsumen. Oleh sebab itu sebagai pelaku industri harus dapat selalu berinovasi dan menyesuaikan pasar,” papar Reni.

Baca juga: Lewat Gernas BBI, 30 Juta IKM Ditargetkan Onboarding ke Digital di 2023

Dia juga memaparkan, bagi peserta yang ingin mengikuti program ini harus memenuhi persyaratan yaitu harus memiliki izin usaha (NIB/IUI/TDI/IUMK), memiliki izin edar, industrinya telah beroperasi 1-5 tahun berdasarkan izin usaha, dan merupakan kelompok industri kecil, serta memiliki omset penjualan minimal Rp 25 juta per bulan.

"Untuk pendaftaran peserta IFI dibuka mulai tanggal 1 Agustus - 21 September 2022, dan peserta Food Camp akan diumumkan pada Oktober 2022," paparnya.

Nantinya, lanjut dia, pendaftar yang lolos seleksi administrasi akan dikurasi dari segi inovasi, bisnis, dan karakter bisnisnya. Peserta terpilih akan mendapatkan coaching dan mentoring dari para pakar profesional melalui program Food Camp untuk meningkatkan kapabilitas baik dari aspek teknis maupun bisnis, menuju IKM pangan modern.

Selanjutnya, pemenang program IFI akan diproritaskan untuk mengikuti program akselerasi lanjutan pengembangan bisnis, memperoleh fasilitasi sertifikasi HACCP dan sertifikasi lain dalam rangka peningkatan daya saing, serta berhak mengikuti berbagai pameran, investor match making dan fasilitasi membership e-commerce global.

Dia menambahkan, pada tahun 2021 yang lalu, terdapat 1.638 pendaftar yang ikut dalam seleksi program IFI. Sebanyak 20 peserta terpilih berhasil mengikuti pembinaan dalam tahapan food business scale-up melalui coaching, mentoring dan facilitating pada tiga aspek/ tema yaitu management, legal aspects, dan networking.

Reni juga mendorong seluruh pihak, di antaranya para Kepala Dinas yang membidangi perindustrian, para Ketua Inkubator Bisnis, dan para Ketua Asosiasi di bidang pangan untuk terus mengembangkan wirausaha baru di bidang pangan, salah satunya dengan mendorong keikutsertaan anggota IKM-nya dalam program IFI.

“Saya berharap pada penyelenggaraan IFI tahun ini, dapat lebih banyak lagi IKM makanan dan minuman yang mendaftar sehingga akan lebih menciptakan kompetisi yang berkualitas dan sangat bermanfaat bagi perkembangan IKM itu sendiri,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com