Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Merosot, Ini Sebabnya

Kompas.com - 02/08/2022, 08:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia berakhir turun pada perdagangan Senin (1/8/2022) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal ini dipicu oleh data manufaktur yang lemah dari China dan Eropa yang dikhawatirkan akan menekan permintaan terhadap emas hitam ini.

Mengutip CNBC, harga minyak berjangka Brent turun 3,7 persen menjadi 100,03 dollar AS per barrel. Sementara itu harga minyak West Texas Immediately (WTI) ambles 4,8 persen pada harga 93,89 dollar AS per barrel.

“Penurunan harga Brent di bawah level support 102,68 dollar AS per barrel dapat memicu penurunan ke kisaran 99,52 dollar AS per barrel hingga 101,26 dollar AS per barrel,” kata analis teknis Reuters Wang Tao.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Melonjak, Keterbatasan Pasokan Jadi Sebab

Pekan ini, investor bersiap untuk pertemuan pejabat Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dan produsen minyak mentah utama lainnya untuk berbicara terkait dengan pasokan. Sementara itu, pabrik-pabrik di seluruh Asia dan Eropa berjuang keras di bulan Juli lalu, karena turunnya permintaan global dan pembatasan ketat akibat Covid-19 China yang memperlambat produksi. Kondisi ini diperparah dengan kekhawatiran akan resesi global yang terjadi.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur akhir S&P Global untuk zona euro turun menjadi 49,8 pada Juli dari 52,1 Juni, jatuh di bawah angka 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi untuk pertama kalinya sejak Juni 2020. Sementara itu, IMP Caixin/Markit turun ke 50,4 pada Juli dari 51,7 pada bulan sebelumnya, jauh di bawah ekspektasi analis.

“Menghadapi tantangan sehubungan dengan target pertumbuhannya tahun ini dan fakta bahwa aktivitas manufaktur melambat lagi bukanlah pertanda baik,” kata analis Oanda Craig Erlam.

Brent dan WTI keduanya sepanjang bulan Juli 2022 menunjukkan penurunan secara bulanan kedua, sejak tahun 2020. Ini terjadi karena lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga yang meningkatkan kekhawatiran resesi, dan berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar.

Rencananya, OPEC dan sekutu termasuk Rusia atau OPEC+, akan bertemu pada hari Rabu3 Agustus untuk memutuskan produksi September. Dua dari delapan sumber OPEC+ dalam survei Reuters mengatakan, ada rencana kenaikan untuk pasokan September dan akan dibahas pada pertemuan. Selebihnya mengatakan, produksi kemungkinan akan tetap stabil.

Baca juga: Shell Turunkan Harga BBM, Cek Daftar Harga Shell Super

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengunjungi Arab Saudi bulan lalu. analis RBC Capital Helima Croft mengatakan, kunjungan Presiden Biden ke Arab Sudi tidak menghasilkan kesepakatan terkait pengiriman minyak.

“Sementara kunjungan Presiden Biden ke Arab Saudi tidak menghasilkan pengiriman minyak langsung, kami percaya bahwa kerajaan terus meningkatkan produksi secara bertahap,” kata Helima Croft.

Sementara itu, OPEC+ berupaya menjaga pasokan agar tidak mengalami penurunan. Sekretaris jenderal baru OPEC+, Haitham al-Ghais menegaskan, keanggotaan Rusia di OPEC+ sangat penting untuk keberhasilan pakta produksi.

Pergerakan harga minyak mentah juga didorong oleh kenaikan produksi minyak Libya, yang mencapai 1,2 juta barel per hari (bph), dari sebelumnya 800.000 bph pada 22 Juli, setelah pencabutan blokade pada beberapa fasilitas minyak. Produksi minyak AS juga terus meningkat. Data dari Baker Hughes mencatat, jumlah rig AS naik menjadi 11 pada bulan Juli.

Baca juga: Konsumsi Pertalite dan Solar Meningkat, Kuota BBM Subsidi Menipis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com