Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Menguat 0,28 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi II di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/8/2022). Setelah dibuka di zona merah pada perdagangan sesi II, IHSG mampu bangkit jelang penutupan perdagangan.

Melansir data RTI, IHSG ditutup menguat pada level 6.988,16 pada sesi perdagangan hari ini. Nilai tersebut naik 19,38 poin atau 0,28 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 6.968,78 poin.

Meskipun IHSG ditutup menguat, tercatat lebih banyak saham yang melemah, yakni sebanyak 349 emiten, sementara itu hanya 189 emiten yang ditutup menguat, dan 138 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 12,97 triliun dengan volume 22,64 miliar saham.

Baca juga: IHSG Sesi I Parkir di Zona Merah, 3 Emiten Ini Catatkan Koreksi Paling Dalam

Lagi-lagi, Bumi Resources (BUMI) menjadi emiten yang paling aktif ditransaksikan hari ini, dengan volume transaksi sebanyak 2,5 miliar saham. Kemudian diikuti oleh Kapuas Prima Coal (ZINC) dan Global Mediacom (BMTR) masing-masing sebesar 1,4 miliar dan 1,3 miliar saham.

Adapun top gainers ditempati Ancora Indonesia Resources (OKAS) yang menguat 19,7 persen ke level Rp 79 per saham. Kemudian, Bekasi Asri Pemula (BAPA) melonjak 16,15 persen ke posisi Rp 151 per saham. Global Mediacom (BMTR) juga menguat 12,06 persen menjadi Rp 446 per saham.

Baca juga: Dibuka Naik, IHSG Pagi Langsung Tergelincir ke Zona Merah

Di sisi lain, saham yang mencatatkan pelemahan paling besar hari ini ialah Utama Radar Cahaya (RCCC) menurun 9,63 persen menjadi Rp 122, Adaro Minerals Indonesia (ADMR) juga terkoreksi 6,94 persen menjadi Rp 1.675, dan Harum Energy (HRUM) merosot 6,94 persen ke Rp 1.810 per saham.

Berbeda dengan IHSG yang ditutup menguat, bursa Asia lain terpantau melemah, di mana indeks Nikkei, Hang Seng Hong Kong, Shanghai Komposit, dan Straits Times masing-masing terkoreksi 1,42 persen, 2,36 persen, 2,26 persen, dan 0,14 persen.

Baca juga: Inflasi Sentuh Level Tertinggi sejak 2015, Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini?