JAKARTA, KOMPAS.com – Perum Bulog memberikan penjelasan sekitar viralnya video temuan dugaan lokasi penimbunan beras bansos Presiden di Depok. Perum Bulog memastikan bahwa warga penerima beras bantuan sosial presiden menerima beras dalam kondisi baik.
Beras tersebut merupakan program bansos Presiden periode Mei-Juni 2020 yang ditujukan kepada sekitar 3 juta warga yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal membeberkan penjelasannya. Pertama, soal penyaluran beras bansos Presiden pada masa itu. Menurut dia, saat itu untuk mempercepat penerimaan beras bantuan presiden tersebut, pihaknya bekerja sama dengan pihak lain sebagai transporter yang mengantarkan beras tersebut kepada warga penerima manfaat.
“Dalam program tersebut tidak ada warga yang dirugikan, mengingat hasil evaluasi dan monitor yang dilakukan Bulog, termasuk peran pengantarnya pada saat itu berjalan baik sebagai mana mestinya,” kata Iqbal dalam keterangannya, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Beras Bansos Dikubur di Depok, Pengamat Duga akibat Data Penerima Amburadul
Lebih lanjut Iqbal mengatakan, dalam setiap pengeluaran beras dari gudang, ada prosedur standar yang harus dilakukan dan tercatat secara pasti untuk memastikan proses quality control betul-betul berjalan dengan baik.
Deskripsi pelaksanaan tugas antara Perum Bulog sebagai penyedia beras dan pihak ketiga sebagai transporter atau pengantar juga sudah jelas beban dan tanggungjawabnya.
“Semuanya tercatat jelas. Setiap pengeluaran beras dari gudang ada dokumen serah terima barang yang menyebutkan beras diterima dalam kondisi baik, dan selanjutnya penyaluran beras tersebut menjadi tanggungjawab pihak transporter. Memang dalam proses pengangkutan terbuka kemungkinan terjadi gangguan-gangguan cuaca seperti hujan, kemasan pecah dan lainnya,” kata Iqbal.
Baca juga: Soal Beras Bansos Presiden Dikubur di Depok, JNE: Tidak Ada Pelanggaran
Selanjutnya, Bulog sendiri berkeinginan mempercepat penyaluran beras bantuan presiden mengingat kondisi di awal pandemi yang menimbulkan dampak cukup signifikan bagi masyarakat yang terkena dampak Covid-19 sehingga bekerja sama dengan pihak ketiga, dalam hal ini dengan pihak PT SSI.
“Kerja sama ini bertujuan agar warga terkena dampak pandemi Covid-19 tetap tenang dan bisa melanjutkan aktivitas di rumah walau secara terbatas,” kata Iqbal.
Baca juga: BPK: Penyaluran Bansos di 26 Pemda Bermasalah
Untuk diketahui, sebelumnya, unggahan video bernarasi bantuan sosial atau bansos Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditimbun sudah dua tahun di sebuah lahan tanah di Kota Depok, viral di media sosial.
Adapun Iqbal membeberkan kronologinya adalah pada periode Mei-Juni 2020, pihak pengantar akan mengirimkan beras kepada warga penerima bantuan beras presiden. Namun dalam perjalanannya ada kendala yang mengakibatkan beras tersebut mengalami sedikit kerusakan.
Pada saat itu juga, pihak ketiga segera menghubungi Bulog untuk membeli beras pengganti agar segera diantar kepada warga penerima.
"Jadi pihak ketiga sudah menggantinya dengan beras berkualitas baik dan diterima dengan baik juga oleh seluruh warga penerima manfaat. Sedangkan beras yang rusak tersebut menjadi tanggungjawab pihak ketiga, dan bukan lagi menjadi tanggungjawab Bulog," beber iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.