Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Pangan Nasional Siapkan Penguatan Tata Kelola Jagung Nasional

Kompas.com - 02/08/2022, 17:15 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBadan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyiapkan rekomendasi penguatan tata kelola jagung nasional. Upaya yang dilakukan diantaranya penataan harga jagung tingkat produsen dan penguatan peran BUMN dalam off take hasil panen.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mengatakan, harga jagung yang baik di tingkat produsen dapat memotivasi petani untuk terus meningkatkan produksi jagung.

Untuk itu, pihaknya telah membangun koordinasi dengan seluruh stakeholder jagung nasional dari mulai kementerian dan lembaga terkait, gapoktan, pemerintah daerah, BUMN, pelaku usaha swasta dan koperasi guna membangun keseimbangan hulu-hilir melalui penetapan Harga Acuan Pembelian atau Penjualan (HAP) jagung, telur, dan ayam.

Baca juga: Laksanakan Perintah Jokowi, Mentan Tanam Jagung di Papua, NTT, Maluku

“Kita telah buatkan rancangan perbadannya terkait penetapan HAP jagung, telur, dan ayam. Besaran nilai yang ditetapkan untuk tingkat peternak dan masyarakat berdasarkan harga pokok produksi yang informasinya kita peroleh dari hasil diskusi dan rembug bersama perwakilan stakeholder terkait,” ujarnya dalam siaran resminya, Selasa (2/8/2022).

Arief mengatakan, upaya lain yang dilakukan untuk memperkuat tata kelola jagung nasional adalah penguatan peran BUMN dalam off take hasil panen jagung dalam rangka stabilisasi harga dari hulu ke hilir.

“Off take hasil panen oleh BUMN akan dilakukan Perum Bulog dan ID FOOD sebagai Holding BUMN Pangan,” kata Arief.

Selain itu, optimalisasi fungsi fasilitas logistik juga akan terus didorong, terutama fasilitas dryer dan silo yang dimiliki oleh BUMN, seperti Corn Drying Center (CDC) Bulog. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat cadangan jagung nasional.

Arief juga mengatakan, di samping penguatan di sektor hulu juga perlu dilakukan kolaborasi untuk memperkuat sektor hilir, melalui pemerataan pendistribusian dari sentra produksi ke wilayah-wilayah yang produktivitas jagungnya rendah.

Baca juga: Sandiaga Uno: Terobosan Baru Pengolahan Jagung Buat RI Bisa Bersaing di Tingkat Internasional

“Penguatan konektivitas antar wilayah menjadi penting, maka perlu dilakukan revitalisasi pelabuhan di sentra produksi seperti NTB dan optimalisasi trayek tol laut,” ujarnya.

Arief menegaskan, upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/08/2022) kemarin.

Presiden meminta jajarannya untuk meningkatkan produksi jagung nasional, mulai dari hulu hingga ke hilir melalui sejumlah upaya mulai dari pembukaan lahan baru, intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, hingga peningkatan pemasaran.

Menurut Arief, untuk mengamankan stok jagung kuncinya adalah memperkuat kolaborasi dengan seluruh stakehoder.

“Seperti pesan Presiden pada HUT ke-1 NFA, dimana Badan Pangan Nasional harus terus melakukan kolaborasi bersama stakeholder lainnya di bidang pangan agar dapat mewujudkan tata kelola pangan yang kuat dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Sebelumnya, NFA telah memastikan bahwa stok jagung pakan nasional sampai penghujung 2022 aman. Sampai dengan September 2022, Indonesia memiliki stok jagung sebanyak 2,7 juta ton.

Sementara, sampai Desember 2022, diperkirakan stok jagung surplus 2,8 juta ton.

Adapun berdasarkan data Panel Harga NFA yang dihimpun dari BPS dan Kementan, produksi jagung nasional dalam 3 tahun terakhir menunjukan tren pertumbuhan positif. Pada tahun 2019, produksi jagung nasional berada 22,6 juta ton.

Tahun 2020, angka produksi jagung mengalami kenaikan menjadi 22,9 juta ton. Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2021, di mana terjadi peningkatan produksi jagung menjadi 23 juta ton.

Baca juga: Pasokan Jagung Dalam Negeri untuk Industri Pangan Masih Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com