Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Tekan Kerugian Hingga 42 Persen di Kuartal I-2022

Kompas.com - 02/08/2022, 19:15 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, langkah restrukturisasi Garuda Indonesia berhasil tekan kerugian hingga 42 persen di kuartal I-2022. Hal ini sejalan dengan tindak lanjut kesepakatan yang telah berhasil dicapai oleh perusahaan dengan lessor.

“Pencapaian ini juga didukung dengan peningkatan kinerja yang mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif,” kata Irfan dalam siaran pers, Selasa (2/8/2022).

Irfan mengatakan, seiring dengan berbagai langkah strategis yang diambil oleh perseroan, khususnya dalam mengoptimalkan cost structure dan restrukturisasi kinerja, pada kuartal I-2022 Garuda Indonesia secara grup mencatatkan penurunan realisasi rugi hingga 224,14 juta dollar AS, atau 42 persen dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021 sebesar 385,36 juta dollar AS.

Baca juga: Garuda Indonesia Kembalikan 2 Pesawat Bombardier CRJ-1000 ke Lessor

“Capaian tersebut berhasil diraih dengan adanya penurunan beban usaha Perusahaan di awal tahun 2022 ini yang tercatat 526,34 juta dollar AS pada kuartal pertama di awal tahun ini, di mana pembukuan beban usaha tersebut lebih rendah 25 persen dari catatan beban usaha tahun lalu sebesar 702,17 juta dollar AS,” jelas Irfan.

Irfan mengatakan, penurunan beban usaha tersebut terimplementasikan pada sejumlah lini beban, seperti biaya operasional penerbangan, pemeliharaan-perbaikan, umum-administrasi, beban bandara, pelayanan penumpang, operasional hotel, transportasi dan jaringan.

Pada periode kuartal I–2022, Garuda Indonesia juga mencatatkan konsistensi pendapatan usaha yang berada di kisaran 350 juta dollar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun raihan pendapatan usaha tersebut berasal dari segmen penerbangan berjadwal yang menjadi kontribusi terbesar dengan total mencapai 270,57 juta dollar AS, disusul penerbangan tidak berjadwal dan lainnya masing-masing sebesar 24,07 juta dollar AS, dan 55,5 juta dollar AS.

Baca juga: Bos Garuda Sebut Investor di UEA Terkagum-kagum dengan Cerita Restrukturisasi Garuda

“Semakin terkendalinya pandemi dan yang juga berkontribusi pada peningkatan mobilisasi masyarakat serta pembukaan penerbangan antarnegara tentunya menjadi sinyal positif untuk mengakselerasikan langkah pemulihan kinerja yang terus dioptimalkan oleh perusahaan,” tambah Irfan.

Kedepannya, Garuda Indonesia akan menambah pengoperasian sebanyak 3 armada B737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor untuk melengkapi proyeksi pengoperasian armada Garuda Indonesia yang diperkirakan akan mencapai 60-70 armada di akhir tahun 2022 mendatang.

“Kami yakin, strategi dan business plan yang didiskusikan secara intensif, mempertimbangkan kondisi aktivitas perjalanan masyarakat khususnya melalui transportasi udara yang semakin menunjukkan tren positif, serta beban kewajiban Perusahaan yang turun signifikan melalui proses PKPU ini diharapkan mendorong akselerasi pemulihan kinerja Perusahaan sekaligus mewujudkan maskapai Garuda Indonesia sebagai bisnis yang simple dan profitable,” tutup Irfan.

Baca juga: Nasib Garuda: Rugi Rp 62,3 Triliun, lalu Disuntik APBN Rp 7,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com