Ada Potensi Profit Taking, IHSG Diproyeksi Bergerak Fluktuatif Hari Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak fluktuatif secara terbatas pada sesi perdagangan Rabu (3/8/2022), setelah pada sesi perdagangan kemarin indeks saham Tanah Air ditutup menguat.

Pada sesi perdagangan Selasa (2/8/2022), IHSG ditutup menguat 0,27 persen ke 6.988,15. Meskipun IHSG menguat, tercatat sebagian besar saham ditutup melemah kemarin.

"IHSG ditutup menguat dengan rentang cukup terbatas setelah bergerak di area negatif sepanjang hari," ujar Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, dalam risetnya, Selasa.

Baca juga: Mandiri Sekuritas Proyeksi IHSG Tembus 7.300 pada Penghujung 2022

Menurutnya, setelah selama beberapa hari terakhir ditutup menguat, IHSG rawan melemah imbas dari aksi profit taking investor. Oleh karenanya, Dennies memproyeksi, pada sesi perdagangan hari ini IHSG akan bergerak cenderung melemah.

Adapun untuk pergerakan hari ini, level support IHSG diproyeksi bergerak di rentang 6.929-6.871. Sementara itu, level resistance IHSG berada pada rentang 7.049-7.018.

"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic di area overbought mengindikasikan potensi pelemahan," tutur Dennies.

Baca juga: Kisah Mantan Driver Ojol, dari Modal Rp 500.000 hingga Punya 3 Brand Usaha Ayam Goreng

Berbeda dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi, pada sesi perdagangan hari ini IHSG berpotensi bergerak fluktuatif cenderung menguat secara terbatas.

Hasil kinerja keuangan semester I-2022 emiten-emiten yang positif masih akan menjadi pendongkrak IHSG pada sesi perdangangan hari ini. Ia pun memprediksi, pada hari ini IHSG akan bergerak pada rentang 6.789-7.074.

"Kondisi rilis kinerja emiten sepanjang paruh pertama tahun 2022 yang diperkirakan akan memiliki hasil yang membaik yang tentunya akan dapat menopang keunikan dari pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi naik," ucap William.

Baca juga: Daftar 15 Situs Judi Online yang Diblokir Kemenkominfo

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.