Sedangkan brand tercipta jika sudah terjadi experience. Branding berupaya mengaktivasi emosi customer dengan tujuan memperkuat presepsi tentang suatu produk.
Singkatnya, selling fokus pada menjual, marketing adalah upaya untuk menarik minat dan branding membentuk presepsi yang kuat dari suatu produk.
Marketing dan selling saja sudah cukup, yang penting terjadi transaksi dan ada laba, ya kan? Saya pikir, tidak.
Tentu Anda ingin agar bisnis anda tidak hanya profitable, tapi juga sustainable. Selain soal uang atau keuntungan, pengusaha juga harus bisa memberikan value ke banyak orang agar dapat bertahan atau bahkan membentuk tribes.
Branding, marketing, dan selling harus berjalan sinergi. Tanpa selling tidak akan ada bisnis, tanpa marketing customer tidak akan tahu alasan kenapa harus membeli produk Anda, dan tanpa branding customer tidak akan menemukan value dari produk yang Anda jual.
Siapa yang tidak tahu Apple? Brand yang satu ini punya believe system yang kuat. Punya produk produksi Apple, serasa menciptakan identitas yang membuat customer ingin jadi bagian di dalamnya.
Customers rela belanja mahal brand ini hanya untuk dapat self-image. Mereka sebenarnya tidak membeli produknya, tapi membeli sensasi perasaan tertentu yang ada dibalik seonggok produknya, story, elegan, trendy, classy dan penghormatan. Suatu sensasi yang hampir semua orang di dunia menginginkannya.
Contoh lainnya, mungkin hanya sebagain kecil dari Gen Z dan millennials yang tidak suka K-pop, drama Korea atau sejenisnya yang berhubungan dengan kebudayaan dan life style orang Korea.
Gelombang Hallyu fans ini jumlahnya tidak sedikit dan kerap kali dimanfaatkan sebagai ambassador untuk meningkatkan penjualan produk perusahaan tertentu.
Produk-produk merchandise K-Pop khususnya, wajib dimiliki oleh devoted fans mereka. Bagi devoted fans K-Pop khususnya, wajib membeli t-shirt, sweater, poster, tiket konser online, gelang, kalung dan lainnya, tidak peduli produknya seperti apa.
Hallyu seperti sebuah ideologi bagi para fans-nya. Mereka tidak ke-trigger dengan produknya, tapi karena believe system yang sudah terbentuk.
Kesimpulannya, para pengusaha harus tahu bahwa di zaman ini customer tidak cuma membeli produk yang punya kemanfaatan fisik, tapi juga karena emotional trigger.
Customer tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan mereka, tapi juga ingin memuaskan keinginan.
Product marketing atau product branding bukan pilihan. Selling, marketing, dan branding adalah satu kesatuan yang harus bersinergi dalam sebuah bisnis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.