Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kereta Cepat Disuntik APBN Rp 4,1 Triliun, Ini Penjelasan KAI

Kompas.com - 03/08/2022, 09:46 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal ditambal dengan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Usulan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp 4,1 triliun telah disetujui Komisi VI DPRI RI.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menyampaikan, PMN tersebut akan digunakan untuk memperkuat KAI dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Baca juga: Alasan Proyek Kereta Cepat Pakai APBN: Keuangan Pemegang Saham Macet

Ia menegaskan, dukungan ini sangat penting bagi KAI untuk menjalankan penugasan dari pemerintah yaitu menyelesaikan proyek tersebut melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di tengah tantangan yang masih dilalui yakni pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.

“KAI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan,” ujar Joni Martinus dalam keterangan resminya, Rabu (3/8/2022).

Proyek Kereta Jakarta-Bandung yang awalnya ditargetkan selesai pada 2019, kini molor menjadi tahun 2023. Proyek ini pun mengalami pembengkakan biaya yang berpotensi membebani keuangan negara.

Sesuai proposal dari pemerintah China, mega proyek ini mulanya diperhitungkan membutuhkan biaya Rp 86,5 triliun dan haram menggunakan duit APBN.

Baca juga: Review KA Kertajaya: Jadwal, Harga Tiket, Rute, dan Denah Kursi

Kini biaya proyek menjadi Rp 114,24 triliun alias membengkak Rp 27,09 triliun, dana sebesar itu tentu tak sedikit.

Pihak China Development Bank (CDB) juga sempat meminta pemerintah Indonesia turut menanggung pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

PT KCIC yang sahamnya dimiliki beberapa BUMN dan konsorsium perusahaan China berharap, kucuran duit APBN melalui skema PMN yang sudah disetujui DPR bisa jadi penyelamat.

KAI sendiri akan terus berkordinasi dengan para stakeholder untuk pencairan PMN tersebut. Joni menegaskan, pihaknya akan mengelola PMN tersebut dengan akuntabel, transparan dan bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan transportasi kereta cepat dengan tepat waktu.

Baca juga: Cek Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Jakarta-Garut via KA Cikuray

Dengan adanya layanan kereta api cepat tersebut, diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di stasiun-stasiun pemberhentian.

“KAI berkomitmen untuk menuntaskan penugasan ini dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) guna memberikan layanan transportasi kereta cepat yang akan hadir pertama kali di Indonesia ini,” kata Joni.

Progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Saat ini, progres investasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 85 persen. Sementara itu, progres fisiknya telah mencapai 76 persen.

KAI melalui KCIC terus berupaya mempersiapkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung semaksimal mungkin sehingga tes dinamis dapat dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.

Baca juga: Cek Syarat dan Cara Refund Tiket Kereta Api Online dan Offline

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com