KOMPAS.com – Pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal ditambal dengan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Usulan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp 4,1 triliun telah disetujui Komisi VI DPRI RI.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menyampaikan, PMN tersebut akan digunakan untuk memperkuat KAI dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Baca juga: Alasan Proyek Kereta Cepat Pakai APBN: Keuangan Pemegang Saham Macet
Ia menegaskan, dukungan ini sangat penting bagi KAI untuk menjalankan penugasan dari pemerintah yaitu menyelesaikan proyek tersebut melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di tengah tantangan yang masih dilalui yakni pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
“KAI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan,” ujar Joni Martinus dalam keterangan resminya, Rabu (3/8/2022).
Proyek Kereta Jakarta-Bandung yang awalnya ditargetkan selesai pada 2019, kini molor menjadi tahun 2023. Proyek ini pun mengalami pembengkakan biaya yang berpotensi membebani keuangan negara.
Sesuai proposal dari pemerintah China, mega proyek ini mulanya diperhitungkan membutuhkan biaya Rp 86,5 triliun dan haram menggunakan duit APBN.
Baca juga: Review KA Kertajaya: Jadwal, Harga Tiket, Rute, dan Denah Kursi
Kini biaya proyek menjadi Rp 114,24 triliun alias membengkak Rp 27,09 triliun, dana sebesar itu tentu tak sedikit.
Pihak China Development Bank (CDB) juga sempat meminta pemerintah Indonesia turut menanggung pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
PT KCIC yang sahamnya dimiliki beberapa BUMN dan konsorsium perusahaan China berharap, kucuran duit APBN melalui skema PMN yang sudah disetujui DPR bisa jadi penyelamat.
KAI sendiri akan terus berkordinasi dengan para stakeholder untuk pencairan PMN tersebut. Joni menegaskan, pihaknya akan mengelola PMN tersebut dengan akuntabel, transparan dan bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan transportasi kereta cepat dengan tepat waktu.
Baca juga: Cek Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Jakarta-Garut via KA Cikuray
Dengan adanya layanan kereta api cepat tersebut, diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di stasiun-stasiun pemberhentian.
“KAI berkomitmen untuk menuntaskan penugasan ini dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) guna memberikan layanan transportasi kereta cepat yang akan hadir pertama kali di Indonesia ini,” kata Joni.
Saat ini, progres investasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 85 persen. Sementara itu, progres fisiknya telah mencapai 76 persen.
KAI melalui KCIC terus berupaya mempersiapkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung semaksimal mungkin sehingga tes dinamis dapat dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.
Baca juga: Cek Syarat dan Cara Refund Tiket Kereta Api Online dan Offline
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menjadikan Indonesia dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN.
“Hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk bertransportasi dengan cepat dan selamat. KCJB juga diharapkan menjadi momentum agar dapat terealisasi transportasi-transportasi modern lainnya di Indonesia,” tandas Joni.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km yang akan berhenti di 4 stasiun yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung).
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memberikan alternatif transportasi kepada masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, aman, dan nyaman diantara kedua wilayah tersebut.
Baca juga: Bos KCIC Ungkap Teknologi Baru dari China untuk Proyek Kereta Cepat
Satu rangkaian terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas sebanyak 601 pelanggan. Adapun kelas pelayanannya terbagi menjadi VIP Class sebanyak 18 pelanggan, First Class sebanyak 28 pelanggan, dan Second Class sebanyak 555 pelanggan.
Tarif yang akan dikenakan berkisar antara Rp250.000 hingga Rp350.000, namun saat ini tarif tersebut masih terus dikaji dalam berbagai aspek.
“Kecepatan maksimal yang dapat ditempuh KCJB yaitu 350 km per jam dengan waktu tempuh Jakarta - Bandung atau sebaliknya yaitu 36 - 45 menit saja,” kata Joni.
Rancangan kereta cepat berjenis KCIC400AF terinspirasi dari satwa khas Indonesia yaitu komodo, dengan warna dominan merah dan putih. Harapannya, identitas Indonesia langsung muncul saat melihat desain kereta tersebut.
Pada bagian interiornya, seperti di kursi terdapat sentuhan motif mega mendung khas Cirebon karena sebagian besar lintasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung melintasi wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Mengenal Kereta Inspeksi yang Dipakai Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.